Ilustrasi ekspor komoditas sawit - - Foto: MI/ Gino
Ilustrasi ekspor komoditas sawit - - Foto: MI/ Gino

Pemerintah Harus Waspadai Ketergantungan Ekspor Komoditas

Antara • 22 September 2021 15:51
Jakarta: Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai ketergantungan ekspor komoditas dalam negeri. Hal ini mengingat kontribusi ekspor sangat berpengaruh dalam mendukung pemulihan nasional.
 
"Pemulihan ekspor kita lebih baik dibandingkan pemulihan ekonomi domestik, tapi dua hal yang perlu diingat," katanya dalam Asian Development Outlook 2021, Rabu, 22 September 2021.
 
Yose menjelaskan sebagian besar ekspor didorong oleh kenaikan ekspor komoditas seperti minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), produk besi dan baja, hingga komoditas lainnya.

"Kenaikan hingga 70 persen terkait harganya bila dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
 
Karena itu, Indonesia harus berhati-hati terhadap pendorong yang menyebabkan kenaikan ekspor komoditas ini karena meskipun ada kenaikan permintaan, sebagian besar muncul karena efek kenaikan harga.
 
Menurutnya, efek harga berpotensi tidak berlanjut apabila isu pasokan tidak diatasi dalam waktu dekat, sehingga pemerintah perlu hati-hati melihat kenaikan ekspor meskipun ini membantu proses pemulihan ekonomi Indonesia.
 
Selain itu, adanya isu konektivitas dan logistik yang menjadi kendala utama dalam mendorong ekspor Indonesia. Terlebih lagi, belakangan ini terdapat kemacetan kontainer yang besar di beberapa pelabuhan besar di California serta adanya penutupan beberapa pelabuhan besar di Tiongkok.
"Ini akan memengaruhi ekspor Indonesia," tambah dia.
 
Ia menambahkan berbagai kejadian tersebut akan memberi pengaruh kepada Indonesia seperti kenaikan biaya transportasi barang yang mencapai 100 persen. Tak hanya itu, Indonesia sendiri kekurangan kontainer di banyak pelabuhan dalam negeri sehingga turut menjadi tantangan khususnya untuk barang non komoditas seperti produk manufaktur yang membutuhkan angkutan barang dan peti kemas.
 
"Kita harus menghadapi situasi ini dengan baik, namun situasi semacam itu tidak bisa diatasi di tingkat nasional saja, tapi harus dilakukan di tingkat global dengan kerja sama yang lebih besar di tingkat internasional," tutupnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan