Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai dari impor kurma tersebut mencapai USD17,18 juta.
"Menjelang Ramadan terjadi kenaikan impor kurma pada Februari 2024 baik secara nilai maupun volume," kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat, 15 Maret 2024.
Daftar negara pemasok kurma impor di Indonesia
Berdasarkan data BPS pada periode Januari-Februari 2024, terdapat empat negara yang menjadi pemasok utama kurma ke Tanah Air. Negara-negara tersebut di antaranya:- Tunisia sebesar 29,66 persen.
- Mesir sebesar 28,35 persen.
- Iran sebesar 9,30 persen.
- Arab Saudi sebesar 8,61 persen.
- Negara lainnya sebesar 24,07 persen.
Baca juga: 5 Cara Berbuka Puasa yang Benar dan Sehat |
Mengapa Indonesia masih impor kurma?
Merangkum berbagai sumber, ada beberapa alasan mengapa Indonesia masih impor kurma, meskipun Indonesia memiliki potensi untuk menanam kurma sendiri.Iklim
Kurma tumbuh subur di iklim panas dan kering. Di Indonesia, sebagian besar wilayah memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, sehingga kurang ideal untuk budi daya kurma.Lahan
Lahan yang cocok untuk budi daya kurma di Indonesia masih terbatas. Banyak lahan yang lebih diprioritaskan untuk tanaman pangan seperti padi dan jagung.Teknologi
Teknologi budi daya kurma di Indonesia masih belum maju. Petani masih menggunakan metode tradisional, sehingga hasil panennya tidak optimal.Benih
Benih kurma yang berkualitas masih sulit didapatkan di Indonesia. Benih yang ada saat ini mostly diimpor dari luar negeri, sehingga harganya mahal.Hama dan penyakit
Kurma rentan terhadap hama dan penyakit, especially di iklim tropis. Petani di Indonesia masih belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut.Kebutuhan pasar
Konsumsi kurma di Indonesia cukup tinggi, terutama menjelang bulan Ramadhan. Saat ini, produksi kurma dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News