Ilustrasi hidrogen. Foto: Freepik
Ilustrasi hidrogen. Foto: Freepik

Pembangunan SPBU Hidrogen Pertamina Dinilai Sejalan dengan Transisi Energi

Achmad Zulfikar Fazli • 22 Januari 2024 11:40
Jakarta: Langkah PT Pertamina (Persero) membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hidrogen diapresiasi. Upaya tersebut dinilai sejalan dengan rencana transisi energi bersih karena sumber dari hidrogen, antara lain dari panas bumi dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Pertamina.  
 
“Patut diapresiasi. Karena hidrogen memang bisa menjadi salah satu alternatif energy carrier, yang bisa dipakai untuk menggantikan energi fosil,” kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Januari 2024.
 
Fabby berharap upaya Pertamina bisa berhasil. Terlebih, pembangunan SPBU Hidrogen merupakan inisiatif Pertamina dalam menciptakan ekosistem kendaraan hidrogen.

Menurut dia, keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
 
“Mungkin ini juga bagian dari strategi bisnis mereka. Pertamina masuk ke industri mobil listrik lewat pengembangan ekosistem baterai di Indonesia dan sekarang di kendaraan hidrogren,” jelas Fabby.
 
Fabby mengatakan pembentukan komunitas hidrogen keniscayaan. Langkah ini juga bagian dari upaya transformasi bisnis perusahaan.
 
“Harus dilakukan, memang harus masuk ke sana. Sebab, mereka akan menghadapi berkurangnya BBM fosil sehingga harus melakukan antisipasi di masa datang. Jadi, Pertamina harus mencari opportunity bisnis baru. Sekarang adalah saatnya. Salah satunya, masuk melalui ekosistem kendaraan hidrogen,” tegas dia.
 
Namun, kata dia, dalam pembentukan ekosistem hidrogen, Pertamina tidak bisa berjalan sendiri. Dia berharap pemerintah bisa mendampingi dengan menyiapkan regulasi yang bisa mendorong pengembangan ekosistem kendaraan hidrogen.  
 
“Jangan hanya Pertamina saja. Perlu dukungan dari pemerintah, karena membangun ekosistem tidak bisa sendirian karena semua harus terlibat. Di Kementerian ESDM, misal, ada roadmap-nya. Hanya implementasinya yang perlu dipikirkan. Misalnya perlu peraturan presiden atau regulasi lain untuk mendorong,” ujar dia.
 
Baca Juga: Segera, Kementerian ESDM Siapkan Regulasi Bahan Bakar Hidrogen

Sebelumnya, Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) berkolaborasi dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Peletakan batu pertama hydrogen refueling station (HRS) dilakukan di SPBU Daan Mogot pada 17 Januari 2024.
 
Pasar SPBH itu sudah ada dan siap. Dalam kerja sama tersebut, tugas Toyota adalah memproduksi fuel cell electric vehicle Toyota Mirai, yang akan mengisi hidrogen di SPBH Pertamina. Keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen, bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV. 
 
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pembangunan SPBH merupakan suatu milestone penting dalam mendukung program mencapai target net zero emission (NZE) 2060.
 
"Karena ini real clean energy, tidak ada waste," kata Nicke.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan