baca juga: Menhub Budi Karya Pastikan Transportasi Masal Kendaraan Listrik Berlaku 2024 |
"Kami bersama Kakorlantas datang ke Ragunan yang memang terkenal menjadi destinasi wisata. Saya melakukan random check terhadap enam bus. Dari enam bus ini, empat bus tidak melengkapi KIR, bahkan ada yang STNK-nya sudah habis,” kata Budi, dilansir Antara, Senin, 10 Juni 2024.
Menhub melakukan inspeksi mendadak (sidak) bus pariwisata di kawasan wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan dan menemukan bus pariwisata yang tidak memiliki surat-surat lengkap, seperti uji KIR dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tetap beroperasi mengangkut penumpang. Terhadap bus yang melakukan pelanggaran, telah dilakukan penegakan hukum.
"Uji KIR itu menunjukkan kendaraan laik jalan, mestinya yang empat tadi tidak boleh jalan," tutur Menhub.
Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Korlantas Polri akan melakukan penegakan hukum terhadap bus yang tidak layak jalan, yakni melakukan penahanan terhadap bus yang tidak dapat menujukkan Uji KIR serta mengedukasi pemilik bus pariwisata agar menaati peraturan.
Selanjutnya, pemeriksaan langsung kondisi lapangan atau sweeping akan terus dilakukan untuk menindak secara langsung pelanggar peraturan.
Menhub menyampaikan, surat kendaraan seperti uji KIR, STNK dan Surat Izin Mengemudi (SIM) wajib dilengkapi oleh operator dan pengemudi bus umum maupun bus pariwisata sebelum melakukan perjalanan. Budi menegaskan hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang.
"Selama ini mungkin kita tahu bahwa beberapa bus pariwisata mengalami kecelakaan. Dari kasus yang ada, mayoritas mereka tidak memiliki syarat-syarat perjalanan seperti surat Uji KIR, STNK, dan yang lain," lanjut Menhub.
Penumpang memastikan bus layak jalan
Menhub juga berpesan kepada penumpang untuk memastikan bus pariwisata yang ditumpangi layak jalan. Salah satunya dengan meminta pengemudi menunjukkan surat uji KIR dan kelengkapan kendaraan lainnya.Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan pihaknya mendukung upaya-upaya untuk menertibkan bus pariwisata dan akan melakukan sweeping setiap minggu di lokasi-lokasi wisata.
Dengan hal ini, lanjut Raden, kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata diharapkan dapat ditekan. Ia juga meminta perusahaan operator bus untuk mengganti kendaraan dengan yang sudah lengkap surat-suratnya sehingga memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang.
"Yang suratnya belum ada nanti kami hentikan. Ini akan kami lakukan sesuai kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan," jelas Raden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News