Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi Kementerian Perhubungan Budi Setyadi mengatakan kebijakan tersebut seiring pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 41 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 yang ditetapkan Menteri Perhubungan.
"Untuk kendaraan AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), AJAP (Antar Jemput Antar Provinsi) kapasitas keterisiannya penumpangnya menjadi 70 persen," kata Budi dalam video conference, Selasa, 9 Juni 2020.
Budi menjelaskan kapasitas bus akan terus ditambah sejalan dengan perkembangan dan evaluasi pelonggaran PSBB. Jika penumpang dan operator tetap menerapkan protokol kesehatan secara tertib, maka pada fase kedua dan ketiga yakni periode 1-31 Juli 2020 dan 1-31 Agustus 2020 kapasitas penumpang di dalam bus akan ditambah lagi hingga 85 persen.
Karena itu, operator tak diizinkan menaikkan tarif transportasi lantaran berdasarkan perhitungannya kapasitas 70 persen penumpang, bus sudah memperoleh untung atau BEP.
"Dengan 70 persen sudah perhitungan BEP. Jadi enggak ada kenaikan tarif untuk kendaraan bus premium," ungkap dia
Seiring dengan bertambahnya jumlah penumpang, Kementerian Perhubungan akan mengizinkan kembali operasional terminal. Pada tahap pertama, terminal tipe A yang diizinkan beroperasi.
"Kami buka semua terminal pada fase ketiga untuk terminal tipe A di seluruh Indonesia di luar zona merah," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
