"Sekarang adalah kewajiban pemerintah daerah untuk mendorong perekonomiannya melalui sektor-sektor yang bisa ditransaksikan tidak hanya untuk kawasan Aceh sendiri melainkan juga hingga ekspor antardaerah," ujar Eko dikutip dari Antara, Rabu, 8 Juli 2020.
Menurut dia, dengan adanya jalan tol dan berbagai sarana infrastruktur primer untuk pembangunan ekonomi wilayah memang diperlukan bagi daerah sehingga daerah dapat memanfaatkannya dengan upaya-upaya pengembangan kawasan industri, mendorong pariwisata lokal, dan membantu para pelaku UMKM.
"Dengan demikian, pemanfaatan jalan tol tersebut dikreasikan supaya manfaat yang didapatkan lebih banyak," katanya.
Secara umum, keberadaan jalan tol di daerah diperlukan bukan dalam konteks mengatasi kemacetan, melainkan lebih kepada aspek distribusi logistik. Pemerintah sudah menyediakan infrastruktur yang mengoneksikan antardaerah secara lebih cepat dan mudah sehingga tinggal bagaimana pemerintah daerah bisa lebih cepat lagi memacu pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing agar produktif dengan memanfaatkan jalan tol yang sudah dibangun pemerintah.
Contoh pemanfaatan jalan tol oleh pemerintah daerah untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerahnya adalah pemanfaatan Tol Jagorawi bagi distribusi logistik oleh Pemda Jawa Barat dan DKI Jakarta, serta kehadiran Tol Trans-Jawa yang dimanfaatkan oleh Pemda Jawa Tengah yang mengaitkannya dengan pengembangan Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.
Selain itu, ekonom Indef itu juga menilai kehadiran tol pertama di Aceh dan upaya mengkoneksikan Pulau Sumatera melalui jalan tol merupakan momentum pemerintah untuk perlu memperkuat perekonomian di Pulau Sumatera, yang secara geografis bersinggungan langsung dengan Selat Malaka dan perairan penting internasional lainnya, melalui berbagai dukungan pembangunan infrastruktur dan distribusi logistik.
"Memang sudah waktunya mulai menjadikan daerah-daerah Sumatera, termasuk Aceh sebagai gerbang arus investasi dan logistik nasional melalui langkah-langkah pembangunan strategis," kata Eko.
Kehadiran jalan tol pertama di Bumi Rencong ini juga diharapkan dapat membuka peningkatan pembangunan SDM dan ekspor komoditas lokal seperti kopi ke luar negeri. Eko juga menyarankan untuk menjadikan Aceh dan Pulau Sumatera sebagai gerbang ke Selat Malaka, pemerintah perlu menindaklanjuti pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera ini dengan pembangunan pelabuhan, pengembangan kawasan industri serta proyek-proyek infrastruktur strategis lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id