Jakarta: PT Pertamina (Persero) memangkas alokasi anggaran investasi dalam bentuk belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 25-30 persen untuk sektor hulu. Pemotongan anggaran dilakukan demi menjaga kesehatan keuangan perusahaan yang terimbas covid-19.
"Kita lakukan cutting capex jadi hulu 25-30 persen," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 21 April 2020.
Perseroan tidak memungkiri berbagai konsekuensi secara operasional maupun finansial, termasuk kemungkinan menurunnya pendapatan dari sektor hulu akibat pengurangan produksi.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan telah melakukan peninjauan kembali di seluruh rencana kerja agar keekonomian proyek hulu migas tetap terjaga.
Secara operasional, aktivitas pada sumur eksplorasi akan diturunkan sebesar 35 persen dari 23 sumur menjadi 15 sumur. Demikian juga pada sumur eksplorasi diturunkan 25 persen dari 388 sumur menjadi 291 sumur.
Sementara aktivitas pada sumur yang memberikan kontribusi langsung pada produksi, termasuk kegiatan workover yang menjadi tulang punggung akan dipertahankan sepanjang memberikan benefit.
Melalui langkah tersebut, biaya operasional sektor hulu Pertamina dapat diefektifkan dari USD5,52 miliar menjadi USD4,44 miliar. Sedangkan biaya investasi dioptimalkan sebesar 24 persen dari USD3,7 miliar menjadi USD2,8 miliar.
"Kami harus beradaptasi dengan kondisi apapun, baik saat harga minyak mentah melonjak tinggi maupun menurun tajam. Dan untuk kondisi sekarang, kami pun optimis dapat melewati masa sulit ini dengan baik dan terus berupaya menjaga produksi hulu migas tahun ini tetap dapat tercapai diatas 894 MBOEPD," tutup Dharmawan.
"Kita lakukan cutting capex jadi hulu 25-30 persen," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 21 April 2020.
Perseroan tidak memungkiri berbagai konsekuensi secara operasional maupun finansial, termasuk kemungkinan menurunnya pendapatan dari sektor hulu akibat pengurangan produksi.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan telah melakukan peninjauan kembali di seluruh rencana kerja agar keekonomian proyek hulu migas tetap terjaga.
Secara operasional, aktivitas pada sumur eksplorasi akan diturunkan sebesar 35 persen dari 23 sumur menjadi 15 sumur. Demikian juga pada sumur eksplorasi diturunkan 25 persen dari 388 sumur menjadi 291 sumur.
Sementara aktivitas pada sumur yang memberikan kontribusi langsung pada produksi, termasuk kegiatan workover yang menjadi tulang punggung akan dipertahankan sepanjang memberikan benefit.
Melalui langkah tersebut, biaya operasional sektor hulu Pertamina dapat diefektifkan dari USD5,52 miliar menjadi USD4,44 miliar. Sedangkan biaya investasi dioptimalkan sebesar 24 persen dari USD3,7 miliar menjadi USD2,8 miliar.
"Kami harus beradaptasi dengan kondisi apapun, baik saat harga minyak mentah melonjak tinggi maupun menurun tajam. Dan untuk kondisi sekarang, kami pun optimis dapat melewati masa sulit ini dengan baik dan terus berupaya menjaga produksi hulu migas tahun ini tetap dapat tercapai diatas 894 MBOEPD," tutup Dharmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News