"Peningkatan ini dicapai melalui penjualan online dengan selebriti populer sebagai pembawa acara streaming langsung di platform media sosial Tiongkok," kata Dewan Pengembangan Rwanda (RDB) dikutip dari Xinhua, Minggu, 23 Agustus 2020.
Kopi, tanaman ekspor utama Rwanda, adalah salah satu produk utama yang dipromosikan oleh negara Afrika tengah. Pada Mei, 1,5 ton biji kopi Rwanda terjual habis dalam sedetik melalui penjualan streaming langsung Tiongkok, di tengah gangguan covid-19 pada perdagangan Rwanda, baik dalam ekspor maupun impor.
RDB telah mendorong lebih banyak perusahaan Rwanda untuk mulai berdagang online. Dia juga mengungkapkan harapan bahwa lebih banyak perusahaan akan bergabung tahun ini untuk mencapai volume ekspor yang lebih tinggi ke Tiongkok.
"Pemerintah juga bekerja sama dengan perusahaan untuk meningkatkan produksi dan pasokan mereka untuk memenuhi permintaan Tiongkok," tambah RDB.
Ekspor kopi ke Tiongkok sedang meningkat sebelum wabah covid-19, dengan beberapa perusahaan Rwanda mengekspor ke Tiongkok. Dia menambahkan bahwa permintaan kopi turun drastis di tengah pandemi dan penutupan bandara.
Eksportir Rwanda saat ini menghadapi tantangan biaya ekspor yang berfluktuasi, yang mempengaruhi harga akhir bagi konsumen dan penjualan secara umum.
Ekspor kopi Rwanda pada April mencapai 90.993 kg, dengan pendapatan USD240.495, turun dari lebih dari 1,16 juta kg pada April 2019 ketika pendapatan mencapai sekitar USD3,33 juta, menandai penurunan jumlah 92 persen dan penurunan pendapatan 93 persen, menurut Badan Pengembangan Ekspor Pertanian Nasional (NAEB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News