Pendapatan terbesar WSBP berasal dari lini bisnis Precast, yang mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 74,4 persen, dengan kontribusi Rp588,42 miliar pada 2024, dibandingkan Rp337,38 miliar pada 2023. Lini bisnis Precast kini menyumbang 44,1 persen dari total pendapatan usaha WSBP.
“WSBP juga berhasil mempertahankan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 21,1 persen, yang didukung oleh dominasi Penjualan produk Precast yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan dengan lini bisnis lainnya,” ujar Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto dalam keterangan tertulisnya, Senin, 21 Oktober 2024.
Beberapa proyek Precast yang disuplai oleh WSBP di tahun ini adalah proyek LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai), Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3A dan 3B, Proyek Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, dan berbagai proyek lainnya.
Di sisi lain, bisnis Readymix juga mencatatkan peningkatan sebesar 17,0 persen menjadi Rp539,60 miliar, naik dari Rp461,16 miliar pada 2023, serta menyumbang 40,4 persen dari total pendapatan. Sementara itu, pendapatan dari Jasa Konstruksi sebesar Rp206,39 miliar pada 2024.
Baca juga: WSBP Raih Kontrak Rp117 Miliar Proyek Konstruksi Pembangunan UNIPI PERSIS Bandung |
Laba kotor perusahaan tercatat naik 87,1 persen dari Rp150,60 miliar pada 2023 menjadi Rp281,76 miliar di 2024. Peningkatan ini mencerminkan efisiensi yang lebih baik dalam proses produksi serta peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.
Salah satu pencapaian lainnya adalah penurunan beban Non-Contributing Plant (NCP) sebesar 63,4 persen menjadi Rp100,47 miliar pada 2024. Penurunan ini terjadi berkat peningkatan produksi dan utilisasi yang optimal dari unit-unit produksi WSBP, sekaligus efisiensi operasional yang terus membaik.
WSBP juga menunjukkan komitmen pembayaran ke rekanan yang tercatat naik sebesar 24,1 persen atau Rp1,49 triliun. Komitmen restrukturisasi yang terus berjalan dengan lancar, juga tercermin dari pembayaran kewajiban kepada kreditur melalui skema CFADS yang telah mencapai tahap keempat dengan total Rp320,85 miliar.
Selain pencapaian pendapatan yang luar biasa, WSBP juga mencatat Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp1,73 triliun hingga akhir September 2024, atau sekitar 75 persen dari target tahunan Rp2,3 triliun. Ia menegaskan, pencapaian kinerja pada kuartal III 2024 selaras dengan program transformasi bisnis perusahaan.
“Perusahaan secara operasional lebih sehat dengan pertumbuhan Nilai Kontrak Baru dan Pendapatan Usaha. Ke depan, kami akan terus fokus pada inovasi produk dan layanan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News