Ilustrasi pupuk. Dok. Pupuk Indonesia
Ilustrasi pupuk. Dok. Pupuk Indonesia

Waspada Pupuk Palsu, Ini Cara Membedakannya

Achmad Zulfikar Fazli • 03 Maret 2022 17:16
Jakarta: Petani diminta waspada terhadap keberadaan pupuk palsu. Pupuk palsu biasanya menggunakan berbagai macam unsur tak karuan, tak terkecuali lempung dan genteng.
 
Vice President Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Jefri Limeisa Putra, menjelaskan pupuk asli dan palsu memang sekilas tidak berbeda jauh jika dilihat dari kemasan luar. Namun, jika diperhatikan lebih lanjut, ada perbedaan yang cukup signifikan.
 
Misalnya, ada permainan tulisan pada kandungan pupuk. Seperti, pupuk SP 36 yang dipalsukan dengan keberadaan titik yang sangat kecil menjadi SP 3.6.

"Hal ini tentu membuat kandungan pupuk jadi tak karuan, bisa mengambil dari pecahan genteng maupun lempung. Cara tepat yang harus dilakukan sebenarnya perlu diadakan uji lab. Namun sulitnya akses bagi petani dan masyarakat luas, salah satu cara cepat yang bisa dilakukan adalah dengan melihat bentuk kemasan dan komponen desain pada kemasan," ujar Jefri dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Maret 2022.

Beberapa hal yang bisa diperhatikan petani sebelum membeli pupuk, antara lain:

Melihat kemasan luar

Dari kemasan maupun komponen desain depan, petani bisa membedakan pupuk tersebut palsu maupun tidak. Di pupuk asli, inner karung akan lebih kuat dibandingkan yang palsu. Selain itu, warna sablon cenderung lebih pekat.
 
Jefri menyampaikan detail lain yang perlu diperhatikan dalam kemasan antara lain tercantumnya nama produsen, kandungan, kode SNI dan NPP, serta lokasi produksi.
 
Menurut dia, petani bisa membuka laman https://pestisida.id/pupuk_app/pendaftaran_anorganik.php untuk mengecek NPP produk di karung bagian belakang pada website.

Tekstur, bau, dan rasa

Cara lain untuk menilai pupuk tersebut asli atau tidak adalah dengan mengidentifikasi secara langsung, baik itu dari tekstur, bau, maupun rasa. Jefri mengidentifikasi mana NPK Pelangi yang palsu dan asli dalam bentuk butiran warna warni yang menjadi ciri khas pupuk tersebut.
 
NPK, jelas dia, memiliki tiga unsur utama, antara lain Nitrogen (N), Phospat (P), dan Kalium (K).
 
Unsur N berarti urea asli baunya cukup menyengat. Saat dipecah, warna bagian luar dan dalam juga sama.
 
Lalu, terang dia, unsur P2o5-Dap asli bisa dijilat dan terasa asam. Berbeda dengan pupuk palsu yang tidak memiliki rasa asam.
 
"Jika dipecah, antara bagian dalam dan luar juga memiliki warna sama," ucap dia.
 
Baca: Optimalkan Hasil Pertanian, Mentan Dorong Penggunaan Pupuk Organik
 
Terakhir, pupuk asli berwarna merah, dan yang palsu berwarna kuning. Dengan tekstur yang tak mudah hancur.
 
Jefri mengatakan pihaknya terus memberikan pembinaan ke petani, para distributor, maupun dinas pertanian setempat mengenai jenis-jenis pupuk dan keaslian pupuk. Dalam hal kualitas, PKT sudah memiliki SNI platinum dengan adanya pengujian di setiap tahapannya.
 
“Kualitas dan kuantitas pembuatan pupuk terus menjadi fokus dari PKT. Karena itu, pengujian terus kami lakukan baik itu saat produksi maupun sampai pupuk sudah masuk ke dalam karung (uji petik) untuk memastikan produk tersebut sudah layak untuk digunakan,” jelas Jefri.
 
Jefri pun terus mengimbau agar petani dapat membeli pupuk langsung dari kios resmi yang sudah ditandai spanduk maupun distributor terpercaya. Jika memang petani menemukan pupuk palsu beredar, petani bisa menghubungi layanan pelanggan Pupuk Indonesia di nomor 0800 100 8001 atau WA 0811 9918 001.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan