"Terkait tariff adjustment, sejak 2017 kami menahan dengan berbagai alasan dan tentu saja ada ongkosnya berupa kompensasi. Kami sudah sepakat di 2022 diterapkan maksimum enam bulan, artinya selebihnya tidak (diterapkan)," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM Rida Mulyana saat konferensi pers virtual, Selasa, 18 Januari 2022.
Rida melanjutkan, penyesuaian tarif ini bersifat kondisional dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi. Adapun penyesuaian tarif listrik tidak berlaku dalam waktu dekat alias bukan di triwulan I atau II-2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hal ini disebabkan harga pangan yang tengah melambung. Dikhawatirkan menimbulkan inflasi yang parah bila harga listrik ikut naik dalam waktu yang sama.
"Kalau saya sih perkirakan dengan ada Omicron triwulan II pun enggak naik. Triwulan III mungkin IV ke sanalah yang mungkin bisa dipertimbangkan. Alasannya ya kondisi ini, mudah-mudahan semakin membaik komoditas lain, seperti LPG, minyak goreng anteng dulu. Jangan semua naik, inflasi bisa nggak terkontrol nanti," ungkapnya.
Rencana penaikan tarif listrik akan dikoordinasikan ESDM dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian Keuangan. Pihaknya menyebut tidak berusaha menahan penyesuaian harga listrik PLN bila perekonomian tumbuh positif.
"Ini sangat situasional. Sekiranya daya beli masyarakat sudah baik, daya saing industri semakin kompetitif ya kenapa pula kami harus menahan? Toh selama ini membenani APBN kan, minimal Rp25 triliun itu tiap tahun (kompensasi tarif listrik)," pungkas Rida.
Diketahui, penerapan tariff adjustment akan berlaku bagi 13 golongan pelanggan listrik PT PLN (persero) nonsubsidi pada tahun ini.
Ini kelompok 13 pelanggan listrik nonsubsidi berdasarkan data Kementerian ESDM:
- Pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 VA.
- Pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 VA.
- Pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500-5.500 VA.
- Pelanggan rumah tangga dengan daya 6.600 VA ke atas.
- Pelanggan bisnis dengan daya 6.600-200 kVA.
- Pelanggan pemerintah dengan daya 6.600-200 kVA.
- Penerangan jalan umum.
- Pelanggan rumah tangga daya 900 VA atau rumah tangga mampu (RTM).
- Pelanggan bisnis daya >200 kVA.
- Pelanggan industri daya >200 kVA.
- Pelanggan pemerintah daya >200 kVA.
- Layanan khusus.
- Industri dengan daya >= 30 ribu kVA ke atas atau pelanggan tegangan tinggi.