"Pemerintah tetap menjaga yang Rp14 ribu tapi dalam format curah dan kemudian format lain dalam bentuk keekonomian, Tadi saya lihat ada yang harganya Rp18 ribu sampai Rp22 ribu dalam bentuk kemasan," katanya di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Kamis, 24 Maret 2022.
Adapun pencabutan HET Rp14 ribu per liter untuk minyak goreng kemasan yang sebelumnya direncanakan berlaku hingga Juni, disebabkan oleh sejumlah faktor yakni ketegangan Rusia dan Ukraina.
"Tentu fluktuasi harga itu banyak ragamnya termasuk kemarin akibat ketegangan geopolitik di Rusia," jelasnya.
Terkait kelangkaan minyak curah yang dirasakan oleh masyarakat, pemerintah tengah dalam proses pendistribusian terutama untuk beberapa pasar di Jakarta. Airlangga memperkirakan kenaikan harga minyak tidak akan berdampak pada inflasi kuartal pertama 2022 karena transmisi dari kenaikan harga akan memakan waktu.
"Februari masih sangat rendah bahkan deflasi, jadi kita lihat di Maret nanti seperti apa terutama menjelang Lebaran. Jadi kenaikan harga belum terlalu berimbas karena transmisinya memakan waktu yang dimonitor jelang Ramadan," terang dia.
Pada awal Januari lalu pemerintah mengambil kebijakan untuk menyediakan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp14 ribu per liter. Kebijakan tersebut pada awalnya disiapkan untuk enam bulan dan akan dievaluasi pada Mei.
Selama periode enam bulan tersebut, pemerintah menyediakan 1,2 miliar liter minyak goreng yang membutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga dan PPN sebesar Rp3,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News