Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto : Kementan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto : Kementan.

Kementan Maksimalkan Penyerapan Lewat Aplikasi Pelaporan KUR Pertanian

Husen Miftahudin • 24 Maret 2022 09:16
Jakarta: Kementerian Pertanian terus menggenjot penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu alternatif pembiayaan bagi para petani. Untuk mendukung hal itu, Kementan meluncurkan aplikasi pelaporan KUR Pertanian.
 
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan serapan KUR Pertanian sangat membanggakan. Serapan KUR Pertanian pada 2020 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp55,30 triliun atau 110,62 persen dari target Rp50 triliun yang ditetapkan.
 
"Pada 2021 mencapai 2,6 juta debitur dan realisasi kredit Rp85,61 triliun atau 122,31 persen dari target Rp70 triliun. Sedangkan target KUR Pertanian 2022 sebesar Rp90 triliun," ujar Syahrul dalam acara Training Of Trainer (TOT) Sistem Pengelolaan Taxi Alsintan, dikutip Kamis, 24 Maret 2022.

Melalui program Taxi Alsintan, Syahrul menekankan bahwa masyarakat dapat menggunakan alsintan sebagai upaya modernisasi pertanian dengan memanfaatkan fasilitasi bantuan KUR Pertanian. Jika dimanfaatkan dengan baik, maka pertanian Indonesia diyakini akan semakin maju dan modern.
 
"Perubahan konsep berpikir pertanian Indonesia harus terus digulirkan agar mencapai pertanian maju, mandiri, dan modern. Selain produktivitas, efisiensi dan kualitas harus naik. Kinerja pertanian yang sudah bagus harus dipertahankan, diantaranya melalui program Taxi Alsintan ini," lanjut dia.
 
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu pun meminta Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge ataupun pemberdayaan. "Manfaatkan kesempatan ini, karena KUR Pertanian sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang tepat," katanya.
 
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, untuk membuat Aplikasi Pelaporan KUR Pertanian yang terintegrasi dengan database Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).
 
"Aplikasi ini untuk diisi oleh penyuluh, petani, petani milenial/DPM-DPA, serta P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) yang telah mengakses dana KUR," tuturnya.
 
Dia bilang, aplikasi ini bertujuan untuk mendata penyuluh, petani, petani milenial, dan P4S yang telah mengakses KUR. Serta bermanfaat untuk men-tracing alumni pelatihan dan dampak pelatihan yang melibatkan akses KUR untuk peningkatan usaha tani.
 
Melalui program TOT ini pula diharapkan produktivitas, efisiensi, hingga kualitas akan meningkat signifikan di tengah krisis pangan dunia sebagai imbas dari pandemi covid-19 dan perubahan iklim global.
 
"Kondisi pertanian Indonesia sangat bagus menghadapi berbagai masalah pangan dunia. Kondisi covid-19 belum tahu kapan akan selesai. Untuk itu, inovasi harus terus dilakukan disertai dengan penerapan teknologi yang maju," tutup Dedi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan