Tingginya jumlah kasus ini salah satunya dipicu oleh masih rendahnya indeks literasi digital di Indonesia yang hanya sebesar 3,54 poin dari skala 1-5, dengan pilar keamanan digital memperoleh nilai terendah yakni hanya sebesar 3,12 poin dari skala 1-5.
Potensi penipuan saat bertransaksi digital juga semakin meningkat seiring tren belanja daring yang saat ini kian menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Data menunjukkan sebanyak 84,3 persen pengguna memilih untuk menggunakan dompet digital sebagai pilihan pembayaran saat berbelanja daring, diikuti penggunaan Paylater 45,9 persen.
SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan kebiasaan belanja daring masyarakat yang diikuti dengan semakin meningkatnya transaksi digital perlu diimbangi pemahaman masyarakat tentang cara bertransaksi digital yang aman. Terlebih saat ini modus penipuan transaksi digital semakin beragam.
Baca: Pemerintah Siapkan 3 Instrumen Mitigasi untuk Antisipasi El Nino |
"Hal ini lantas menjadi tantangan industri yang memerlukan langkah serius dan kolaborasi dari masyarakat, pelaku industri, hingga pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, terutama melihat dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat modus penipuan ini pun semakin masif," kata Indina, dalam keterangan tertulis, Senin, 14 Agustus 2023.
Jaga diri dari modus penipuan transaksi digital
Terlepas dari upaya yang dilakukan pelaku pembayaran digital untuk mencegah terjadinya penipuan, bagaimana seharusnya masyarakat menjaga diri agar terhindar dari modus penipuan ketika bertransaksi secara digital? Berikut hal krusial yang patut dipahami yakni:
Pahami memberikan data pribadi seperti user ID, password, dan kode OTP menjadi gerbang awal berbagai kasus penipuan
Sangat penting menjaga kerahasiaan informasi pribadi yang berkaitan dengan akun. User ID, password, dan kode One-Time Password (OTP) adalah kunci akses utama ke akun. Mengungkapkan informasi ini kepada pihak lain, bahkan yang mengaku dari platform pembayaran, dapat membuka pintu terhadap upaya penipuan. Biasanya, pelaku akan berusaha menghubungi Anda dan mengaku berasal dari platform pembayaran untuk meminta kode OTP Anda. Padahal platform keuangan yang resmi berizin dan diawasi OJK tidak akan pernah meminta data pribadi tersebut pada setiap penggunanya.
Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto KTP, bahkan hingga foto selfie dengan KTP bukan konsumsi publik
NIK, foto KTP bahkan foto selfie Anda memegang KTP merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengaktifkan akun di layanan keuangan digital, seperti Paylater. Oleh karena itu, mohon untuk tidak membagikan data-data tersebut kepada pihak manapun, bahkan kepada orang terdekat Anda. Melalui data tersebut, pihak-pihak tidak bertanggung jawab dapat membuka akun di platform layanan keuangan digital dan bertransaksi atas nama Anda.
Selalu aktifkan Two-Factor Authentication sebagai kunci ganda keamanan akun Anda
Two-Factor Authentication (2FA) adalah lapisan tambahan keamanan yang memberikan perlindungan ekstra terhadap akun Anda. Dengan mengaktifkan 2FA, Anda akan membutuhkan informasi tambahan, seperti kode yang dikirimkan ke perangkat Anda, selain password, untuk masuk ke akun. Metode 2FA ini akan membuat lebih sulit bagi pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil alih akun Anda. Dalam beberapa aplikasi, untuk mengaktifkan 2FA Anda dapat pergi ke menu pengaturan lalu klik pada opsi keamanan kemudian selanjutnya klik pada opsi Two-Factor Authentication.
Jangan sembarangan membuka tautan atau menerima telepon dari orang asing
Jika Anda menerima SMS atau pesan media sosial dari kontak tak dikenal yang memberikan tautan mencurigakan, mohon untuk tidak di klik. Hal ini merupakan modus penipuan online yang tujuannya untuk mencuri data pribadi Anda. Selain itu, apabila terdapat panggilan dari kontak asing, tetap berhati-hati karena banyak penipuan via telepon. Penipuan semacam itu umumnya menggunakan nomor ponsel, bukan nomor kantor.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya bijaksana dalam bertransaksi secara digital dan senantiasa menjaga keamanan akun pribadi mereka," pungkas dia.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya bijaksana dalam bertransaksi secara digital dan senantiasa menjaga keamanan akun pribadi mereka," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News