“Tidak ada pengalihan aset, tidak ada yang dijual oleh AP II ke asing, bahkan negara dapat keuntungan dividen tiap tahunnya,” kata politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade, dalam tayangan Hot Room di Metro TV, Rabu 1 Desember 2021.
Andre mengatakan, Angkasa Pura II mengumumkan adanya kerja sama strategis antara Angkasa Pura dan GMR Airport Internasional.
Angkasa Pura membentuk PT Angkasa Pura Aviasi, dengan saham yang dimiliki atas Bandara Kualanamu sebesar 51 persen dan 49 persen milik GMR Airport Internasional. Kerja sama ini untuk konsesi operasi bukan kepemilikan, kepemilikan 100 persen masih dimiliki Angkasa Pura II (AP II)
Setelah tanda tangan kontrak yang akan dilakukan pada 23 Desember 2021, negara akan mendapat Rp 1,58 triliun dari GMR Airport. Dana ini bisa dipakai oleh AP II untuk pengembangan bandara-bandara lain di Indonesia
Selain itu Andre mengungkapkan dalam kontrak ini, ada komitmen investasi sebanyak Rp 56 triliun dalam 25 tahun, sedangkan dalam tiga tahun pertama ada capex dari pihak BMR Airport yang harus diberikan kepada AP II sebesar Rp 3 triliun.
Dana ini diperuntukan untuk pengembangan airport mulai dari landasan pacu dan prasarana di kawasan airport Kualanamu.
Andre mengatakan, Asia Selatan memiliki potensi yang sangat baik dalam transportasi udara. Kerja sama dengan GMR Airport Internasional dilakukan agar memastikan trafik dari Asia Selatan masuk ke Indonesia. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News