Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. FOTO: Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. FOTO: Kemenperin

Kemenperin Dukung IKM untuk Terbangkan Produk Halal ke Jepang

Husen Miftahudin • 04 Oktober 2021 11:57
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung peningkatan ekspor produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa IKM Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global.
 
Terlebih, pada kesempatan pelepasan ekspor produk IKM di Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis, 30 September 2021 lalu, produk yang dikapalkan merupakan makanan halal. Hal ini diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan industri halal yang berorientasi ekspor.
 
"Kemarin, kami bersama Bapak Wakil Presiden Ma'ruf Amin melepas satu kontainer produk halal dari CV Sariraya ke Nagoya, Jepang. Kemenperin siap membuka keran insentif bagi pengembangan industri halal," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran persnya, Senin, 4 Oktober 2021.

Adapun ekspor ke-101 Sariraya Indonesia tersebut merupakan salah satu indikator target market produk halal Indonesia terbuka ke seluruh dunia. "Kami akan membawa produk industri halal tersebut untuk dipamerkan di World Dubai Expo yang akan diadakan bulan Oktober 2021," tuturnya.
 
Owner PT Sariraya Indonesia Adi Dharma mengungkapkan produk-produk halal yang ekspor ke Jepang di antaranya kerupuk bawang, kerupuk jengkol, keripik sagu tempe, keripik tempe pedas, keripik tempe original, dan palm sugar. "Saat ini, Sariraya sendiri telah memiliki pabrik tempe terbesar di Jepang, serta pabrik bakso dan pabrik bumbu pecel," ungkap dia.
 
Ke depan, sambung Adi, pihaknya juga akan memperbesar jaringan bisnis makanan-minuman (mamin) halal dengan membangun pabrik tahu Sumedang di Nagoya dan Halal Distribution Center di Jepang bagian tengah.
 
"Nantinya, halal distribution center ini akan menampung produk UMKM dan industri dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Hal tersebut akan semakin mendongkrak laju ekspor mamin Halal asal Indonesia ke Jepang," ungkap Adi.
 
Di sisi lain, Direktur Utama HIPS Adi Tedja Surya Pada mengatakan bahwa pada tahap pertama Halal Industrial Park Sidoarjo mengalokasikan pembangunan seluas 15 hektare yang diperuntukkan untuk 13 unit kavling besar, 68 unit standard factory building kaveling kecil untuk IKM, dengan 32 unit kaveling yang telah terbangun.
 
"Banyaknya minat IKM yang ingin bergabung dalam HIPS, merupakan peluang besar untuk dapat bersaing dengan 14 KIH di Malaysia. HIPS, melalui anak perusahaan telah menandatangani MOU dengan Gansu Amin Bio Halal Gelatin untuk mendirikan pabrik gelatin terbesar di Indonesia seluas 50 hektare," urai dia.
 
Oleh karenanya, Kemenperin terus mendorong percepatan pemberian insentif fiskal untuk pembangunan Kawasan Industri Halal. Saat ini, Kemenperin sedang mengusulkan revisi PMK 105 Tahun 2016 untuk mengakomodasi pemberian insentif untuk KIH.
 
Selain itu, juga diusulkan revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal dengan mencantumkan relaksasi PPN penjualan kavling Kawasan Industri Halal.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan