Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembentukan holding BUMN pangan ini akan melengkapi badan pangan nasional. Ia berharap sinergi dari perusahaan-perusahaan BUMN ini bisa menjamin kelancaran distribusi pangan antardaerah.
"Sinergi BUMN diharapkan bisa mendistribusikan pangan dari daerah-daerah surplus ke daerah defisit," kata dia dalam Indonesia Food Summit 2021, Selasa, 25 Mei 2021.
Ia menambahkan, pemerintah juga mendorong penguatan kerja sama antar daerah untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk melakukan penguatan cadangan pangan yang diimplementasikan dalam sistem resi gudang.
"Selanjutnya tentu pengurangan beban fiskal dengan efisiensi harga pokok produksi, peningkatan produktivitas petani, perbaikan sistem subsidi pupuk serta pengurangan penggunaan pupuk secara berlebihan," ungkapnya.
Adapun perusahaan-perusahan yang tergabung dalam holding BUMN pangan adalah PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Indonesia Persero atau Perindo, PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus, dan PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI, dan PT Garam (Persero).
Rencananya, pembentukan holding BUMN pangan ini ditargetkan bakal rampung pada September tahun ini. Saat ini pembentukan holding pangan masih dalam proses pembahasan antarkementerian seperti Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, Kementerian Pertanian, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News