Pada penerbangan perdana tersebut, Garuda Indonesia mengangkut sebanyak 30 ton kargo yang terdiri dari komoditas perikanan dan hasil bumi lainnya dari Bali. Penerbangan khusus kargo rute Denpasar-Hongkong dilayani sebanyak satu kali setiap minggunya dengan armada Airbus A330-300 yang memiliki daya angkut mencapai 30-40 ton di setiap penerbangannya.
Rute khusus kargo Denpasar-Hongkong ini berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar pada pukul 07.00 WITA dan tiba di Hongkong pada pukul 12.00 waktu setempat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan penerbangan rute khusus kargo menjadi salah satu peluang bisnis yang secara berkelanjutan akan diperkuat selaras dengan tren kebutuhan pengangkutan kargo yang terus tumbuh.
"Dengan pengembangan jaringan penerbangan kargo ini, harapan kami kegiatan direct export di bidang perikanan, perkebunan dan peternakan lokal maupun komoditas unggulan lainnya dari kawasan Bali dan sekitarnya dapat semakin berdaya saing, sehingga dapat mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional," kata Irfan dalam keterangan resmi, Sabtu, 7 November 2020.
Irfan mengatakan realisasi rute penerbangan khusus kargo ini merupakan inisiatif bersama Garuda Indonesia dan Gubernur Bali Wayan Koster dalam mendukung peningkatan daya saing komoditas ekspor unggulan provinsi Bali.
"Melalui penyediaan layanan penerbangan langsung dengan waktu pengiriman yang lebih singkat tanpa transit, sehingga kualitas dan kesegaran produk menjadi lebih terjaga serta dengan cost logistik menjadi lebih kompetitif," ungkap dia.
Gubernur Bali berharap tambahan layanan penerbangan kargo ini akan meningkatkan gairah produksi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan memperbaiki diversifikasi produk ekspor Bali.
Sejalan dengan upaya optimalisasi pasar kargo dan dukungan terhadap daya saing komoditas unggulan nasional, Garuda Indonesia sebelumnya telah melayani penerbangan khusus kargo Manado-Narita dan Makassar-Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News