Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan yaitu membantu pelaku UKM dalam menembus pasar ekspor.
"Diperlukan kolaborasi antara Kemendag, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) guna mendukung para pelaku UKM memasuki pasar internasional,” jelas Lutfi dalam peluncuran program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500 Ribu Eksportir Baru di 2030, Rabu, 17 Februari 2021.
Menurut Lutfi, ada sejumlah hal yang diperlukan untuk mendorong UKM eksportir, antara lain identifikasi produk-produk UKM yang akan diangkat ke pasar internasional, konsistensi kualitas produk yang dihasilkan pelaku UKM, kemudahan perizinan, serta informasi mengenai pasar potensial yang akan dituju.
"Dengan identifikasi yang cermat dan dilakukan bersama kementerian, lembaga, serta asosiasi terkait, diharapkan kita dapat mengembangkan berbagai produk UKM potensial agar bisa berjaya di pasar global," imbuhnya.
Lebih lanjut, Lutfi juga menuturkan, dengan bentuk kolaborasi yang tepat para pelaku usaha dan calon pengusaha juga akan merasakan manfaat langsung dari program-program yang dimiliki pemerintah.
“Dengan kolaborasi tersebut, para pelaku usaha juga turut dimudahkan dalam menjalankan usahanya," jelasnya.
Berdasarkan data Kemendag, saat ini di Indonesia terdapat 13.177 UKM eksportir, yang mewakili 90 persen dari eksportir nasional pada periode Januari-September 2020.
Jenis produk yang selama ini diekspor antara lain kayu dan barang dari kayu, ikan dan udang, perabotan dan alat penerangan, kopi, teh, dan rempah-rempah, mesin dan peralatan mekanis, plastik dan barang dari plastik, lemak dan minyak nabati, pakaian dan aksesorisnya, buah-buahan, serta mesin elektrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id