"Kami bersyukur, kinerja KKKS besar cukup baik di tahun 2020, bahkan ada beberapa KKKS yang kinerjanya melampaui target," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Januari 2021.
Ia menjelaskan capaian yang diperoleh KKKS tahun lalu akan menjadi modal kuat untuk kinerja 2021. Adapun, KKKS besar yang melampaui target produksi minyak adalah Chevron Pacific Indonesia, PHM, Pertamina Hulu Energi ONWJ ltd, Pertamina Hulu Energi OSES, Petrochina International Jabung ltd, Medco E&P Natuna, Pertamina Hulu Sanga Sanga, Medco E&P Rimau, dan JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi Ltd.
"Meskipun masih pandemi covid-19, dengan pengalaman operasional di 2020 yang hampir sepanjang tahun dalam situasi pandemi, maka di 2021 KKKS sudah memiliki pembelajaran-pembelajaran untuk dilakukan perbaikan dan improvement," jelasnya.
Sementara KKKS yang mencatat produksi gas yang melampaui target adalah BP Berau Ltd, PHM, Eni Muara Bakau BV, JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi Ltd, Premier Oil Indonesia, Petrochina International Jabung ltd, Medco E & P Natuna, Kangean Energi Indonesia, Pearl Oil (Sebuku) Ltd.
Lebih lanjut, untuk mengejar target lifting 2021 sebesar 705 ribu BOPD dan 5.638 MMSCFD, SKK Migas dan KKKS telah menyepakati program yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Salah satunya adalah kegiatan pengeboran sumur pengembangan yang ditargetkan 616 sumur atau meningkat 144 persen dibandingkan realisasi pengeboran di 2020.
SKK Migas juga melakukan fokus kegiatan eksplorasi dengan melakukan pengeboran 43 sumur eksplorasi, survei seismik 2D sepanjang 3.569 km, survei seismik 3D seluas 1.549 km2, seismik vibroseis 2D sepanjang 1.000 km, full tensor gravity (FTG) open area di wilayah Papua sepanjang 67.500 km, dan pseudo 3D seismic open area sepanjang 270.000 km yang menjadikannya salah satu yang terpanjang di Asia Pasifik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News