Padahal wilayah tersebut merupakan wilayah penghasil gas. "Kan sudah ada jatahnya untuk setiap daerah, sehingga jika sampai terjadi kelangkaan dan harga yang mahal seperti ini, tentu ada masalah dengan jalur distribusi dan tata kelolanya. Selama ini juga baik-baik saja, mengapa sekarang langka," ujar Rofik, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 10 Juli 2023.
Dijelaskan pada pertengahan Juni lalu harga LPG dunia sempat turun. Dalam prognosa perhitungan Pertamina untuk 2023 tercatat biaya subsidi LPG tiga kilogram ternyata bisa lebih rendah sekitar 32 persen atau sebesar Rp 32,4 triliun.
Baca: Demi Keberlanjutan, Laut RI Butuh Intervensi Pemerintah |
Dibandingkan dengan anggaran DIPA 2023 sebesar Rp117 triliun. Di mana asumsi dasarnya adalah harga LPG CP Aramco sebesar USD647,68 per metrik ton dan volume gas LPG sebesar 8,2 juta metrik ton. Hal tersebut menurutnya sangat ironis.
Dengan penghematan dana subsidi ini,seharusnya harga LPG di tingkat konsumen bisa turun atau jumlah volumenya yang ditambah, tapi kenyataannya malah sebaliknya. "Kasihan warga yang sejak Iduladha kemarin seperti di Balikpapan merasa kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut," tukasnya.
Oleh karenanya, ia minta Pertamina dan pemerintah daerah untuk terus mengawasi distribusi LPG tiga kilogram ini, di mana banyak masyarakat miskin yang kesulitan mendapatkan haknya. "Jangan sampai disalahgunakan oleh pihak-pihak di luar sasaran dan tujuan subsidi gas melon," tuturnya.
"Aparat keamanan juga dilibatkan agar bisa segera diproses secara hukum ketika ditemukan bukti penyelewengannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News