Uji coba penggunaan bioavtur tersebut telah dimulai pada pekan lalu, Rabu, 26 Juli 2023 pada mesin pesawat CFM56-7B yang digunakan pada armada B737-800 NG Garuda Indonesia. Uji coba ini kemudian akan dilanjutkan dengan rangkaian uji lanjutan lainnya yakni berupa uji coba ground test dan flight test.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan penjajakan penggunaan bioavtur ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia, sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, dalam mendukung berbagai inisiatif dekarbonisasi.
"Kami menyadari sebagai bagian dari ekosistem industri penerbangan, Garuda Indonesia tidak dapat terlepas dari emisi yang dihasilkan dari lini operasional kami. Untuk itu, inisiasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal kami untuk mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan, sekaligus menjadi pionir sebagai maskapai komersial pertama di Indonesia yang melaksanakan uji coba energi terbarukan, khususnya bioavtur,” kata Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca juga: Mulai Agustus, Berangkat Umrah dari 5 Kota Ini Nggak Perlu Transit |
Adapun Bioavtur J2.4 merupakan bahan bakar yang di antaranya terdiri dari komponen minyak inti kelapa sawit (Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil) sebanyak 2,4 persen. Produk ini merupakan hasil pengembangan dari Pertamina Group dan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tak hanya itu, dengan komitmen yang sama, Garuda Indonesia juga telah melaksanakan berbagai aktivitas korporasi yang berorientasi terhadap konservasi energi maupun lingkungan hidup dalam lini operasional penerbangan, seperti optimalisasi penggunaan GPU, implementasi gaya hidup hijau di lingkungan Perusahaan yang diwujudkan salah satunya dengan melakukan penghematan listrik dan air, hingga program pelestarian lingkungan berbasis konversi poin GarudaMiles.
Kedepannya, Garuda Indonesia juga akan mengembangkan program partisipasi penanaman pohon mangrove berdasarkan konversi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan penumpang.
"Kiranya inisiatif Garuda Indonesia dalam hal uji coba penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) ini tidak hanya menjadi langkah awal yang akan mengoptimalkan upaya pembangunan ekosistem bisnis berkelanjutan, khususnya pada industri penerbangan, namun juga diharapkan dapat mendorong pengembangan energi terbarukan karya anak bangsa," ujar Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News