Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Cegah Kebangkrutan, Perusahaan Teknologi Perlu Bangun Tata Kelola Perusahaan yang Sehat

Husen Miftahudin • 02 Desember 2022 10:37
Jakarta: Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengingatkan perusahaan rintisan di bidang teknologi untuk semakin serius dalam mengutamakan tata kelola perusahaan yang baik atau good governance. Jika tidak dioptimalkan dengan baik, maka akan berpengaruh kepada valuasi perusahaan itu sendiri.
 
"Saya senang melihat fundamental perusahaan-perusahaan teknologi yang besar sudah back to basic, back to fundamental. Itu lebih bagus dibanding tahun lalu. Jadi enggak ada lagi bahasa 'bakar uang' karena investor menginginkan untuk menjaga fundamental bisnis, arus kas, dan pengaturan perusahaan yang baik," ujar Pandu saat menghadiri acara Indonesia Digital Leaders Summit 2022, dikutip Jumat, 2 Desember 2022.
 
Menurut Pandu, sudah banyak perusahaan besar, termasuk perusahaan teknologi yang bangkrut karena tata kelola perusahaan yang tidak baik. Investor telah berulang kali mengingatkan agar perusahaan teknologi, baik skala besar maupun startup, memiliki laporan keuangan dan audit internal yang baik.

"Valuasi perusahaan bisa turun jika good governance jelek. Perusahaan publik teknologi di global dapat mengalaminya. Ada kok, yang mengalami penurunan valuasi 50 sampai 70 persen," ujarnya.
 
Kondisi fundamental perekonomian Indonesia, lanjut Pandu, masih positif dan harapannya tahun depan tidak terkena resesi. Sejumlah perusahaan teknologi di Indonesia sekarang juga masih ada yang mampu meraih pertumbuhan pendapatan 50 persen meski tidak melakukan aksi 'bakar uang'.
 
"Dulu, ada perusahaan teknologi meraih pertumbuhan tinggi setelah 'bakar uang'. Sekarang dan ke depan, kami harap tidak begitu," ujar Pandu yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech).
 
Baca juga: Ini Pemicu Gelombang PHK, dari Startup hingga Pabrik Sepatu!

 
Lebih jauh, Pandu mengatakan potensi ekosistem startup di Indonesia masih besar. AC Ventures menyiapkan modal hingga USD250 juta untuk melakukan investasi di perusahaan early stage. Sementara Indies Capital, di mana Pandu juga menjabat sebagai Managing Partner, menyiapkan sekitar USD200 juta untuk late stage.
 
Meski demikian, Pandu menekankan investasi ke depan perlu untuk sungguh-sungguh memperhatikan masalah lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance). Karena studi yang dilakukan menunjukkan penerapan ESG telah secara dominan berdampak positif terhadap pengembalian ekuitas.
 
"Segmen yang akan diinvestasikan saya suka seperti e-commerce, fintech, logistik, tapi memang harus ada ESG element karena itu jadi sangat penting untuk masuk perusahaan Tbk, apalagi kalau yang sudah late stage," tutupnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan