Petani menerapkan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Foto: Dok PT Ceria
Petani menerapkan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Foto: Dok PT Ceria

Pertanian Berkelanjutan Dikembangkan di Sekitar Industri Nikel Ceria

Medcom • 15 September 2024 19:34
Kolaka: Pertanian berkelanjutan terus dikembangkan di sekitar industri nikel nasional, PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria). Perusahaan pertambangan nikel nasional ini ingin menunjukkan konsistensinya dalam mendukung inisiatif kelompok tani yang mengembangkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
 
Terdapat dua kelompok tani binaan PT Ceria yang fokus menjalankan praktik pertanian berkelanjutan. Keduanya adalah Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer. 
 
Dua kelompok tani ini menerapkan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Prinsip utamanya adalah penggunaan sumber daya yang bijaksana seperti pemupukan organik, pengendalian hama alami, dan pola tanam yang ramah lingkungan.

"Tujuan utamanya untuk mencapai ketahanan pangan jangka panjang tanpa merusak keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan," kata Manager Corporate Communication sekaligus Interim Manager Departement Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PT Ceria, Adriantito Salim Lamo, melalui keterangan tertulis, Minggu, 15 September 2024.
 
Untuk memperkuat praktik pertanian berkelanjutan, PT Ceria berkolaborasi dengan PT Petrokimia Gresik. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan, supervisi, dan sosialisasi budidaya pertanian kepada dua kelompok tani tersebut pada 12–13 September 2024 di Sanggar Tani Kelurahan Uluwolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
 
Kegiatan diawali dengan memastikan pemanfaatan pupuk NPK Phonska Plus non-subsidi sebanyak 3,2 ton. Selanjutnya, dilakukan penerapan sprayer pertanian elektrik.
 
Baca: Bahlil: Berkat Hilirisasi, Nilai Tambah Ekonomi Kita Naik 10 Kali Lipat

Dalam kegiatan ini, PT Petrokimia Gresik mengirimkan satu tim lengkap beserta unit mobil laboratorium uji tanah untuk memberikan pendampingan yang lebih komprehensif. Dengan adanya tim unit mobil uji tanah, para petani secara langsung bisa mengetahui hasil analisis tanah lahan mereka dan langsung mendapatkan saran penggunaan jenis pupuk yang tepat bagi pemanfaatan lahan yang lebih tepat guna.
 
Adriantito mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani. Agar petani dapat memaksimalkan hasil pertanian melalui praktik agrikultur yang lebih efisien dan berkelanjutan.
 
"Para petani mendapatkan pelatihan dan edukasi tambahan mengenai pengelolaan lahan, khususnya terkait kadar tanah, pemupukan yang efektif, serta penentuan waktu pemupukan yang optimal," kata dia.
 

Berbasis data

Agronomis Mobil Uji Tanah PT Petrokimia Gresik, Muhammad Bisma Usman, mengatakan keberadaan mobil uji tanah dapat mendukung petani meningkatkan praktik pertanian mereka melalui data yang tepat waktu dan relevan.
 
"Fasilitas ini dapat diakses para petani secara gratis. Petani bisa segera mendapatkan informasi yang tepat dan membantu mereka dalam memilih jenis pupuk yang paling sesuai untuk kondisi lahan mereka,” kata Bisma.
 
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wolo. Mereka turut memberikan panduan dan pendampingan kepada para petani.
 
"Kehadiran para PPL ini menjadi elemen penting untuk memastikan edukasi yang diberikan dapat diimplementasikan dengan baik oleh para petani di lapangan," kata Lurah Uluwolo, Abdul Karim.
 
Lurah Wolo Abd Rahman mengatakan dukungan penuh Ceria dan Petrokimia Gresik terhadap para petani memberikan kontribusi yang kuat dalam ketahanan pangan di Kecamatan Wolo.
 
"Kegiatan edukatif tentang pemupukan ini sangat berguna dalam memaksimalkan hasil panen. Hal ini bisa memastikan ketersediaan pangan yang lebih stabil di wilayah kami," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan