Captain Andhika Dwi Cahyo dari PIS menceritakan pengalaman menahkodai kapal tanker minyak mentah di Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Cuaca ekstrem dan ombak setinggi 9 meter menjadi tantangan besar dalam perjalanan itu.
“Kami harus tetap fokus dan menjaga stabilitas kapal agar tetap aman,” ujar Andhika.
Ancaman perompak jadi momok di perairan internasional

Captain Adi Nugroho, pelaut berpengalaman hampir 30 tahun. Foto: PIS
Cerita lain datang dari Captain Adi Nugroho, pelaut berpengalaman hampir 30 tahun. Menurutnya, ancaman terbesar bukan hanya cuaca, tapi juga serangan perompak.
“Di sekitar Palawan, Filipina, ada modus nelayan cepat yang pura-pura menawarkan ikan, padahal membawa senjata laras panjang,” kisah Adi.
Meskipun belum pernah ada bajak laut yang berhasil naik ke kapal tanker, Adi dan krunya selalu siap siaga menjalankan prosedur pengamanan.
| Baca juga: Transformasi Bisnis Maritim Menuju Layanan Berkelanjutan | 
Captain Andhika menuturkan, pelaut Indonesia kini makin dikenal berkat keuletan dan kemampuan teknis yang mumpuni.
“Pelaut Indonesia tidak kalah dengan pelaut luar negeri, hanya perlu terus update terhadap regulasi pelayaran internasional,” jelasnya.
Hal ini diamini oleh Captain Adi yang menilai kemampuan bahasa Inggris menjadi kunci agar pelaut Indonesia lebih kompetitif. PIS pun rutin mengadakan Marlin Test dan pelatihan komunikasi internasional bagi kru kapal.
Perempuan di dunia pelayaran: cerita Eka Retno Ardianti

3rd Officer Eka Retno Ardianti. Foto: PIS
Pelaut PIS lainnya, 3rd Officer Eka Retno Ardianti, punya cerita berbeda. Sejak lama memiliki minat besar terhadap traveling, Eka memilih karier pelaut meski sempat ditentang orang tua.
“Tapi akhirnya mereka melunak, dan saya bisa kerja sambil jalan-jalan,” ujar Eka dengan senyum.
Kini, perempuan semakin banyak mewarnai dunia pelayaran. Eka mengaku, PIS memberikan perhatian khusus pada kebutuhan pelaut perempuan agar tetap aman dan nyaman di tengah pekerjaan yang menantang.
“PIS sudah memberikan kebijakan afirmatif agar perempuan bisa berkarier dengan aman,” jelas dia.
Dukungan PIS bagi kru kapal

PIS saat ini mengelola lebih dari 2.500 kru kapa. Foto: PIS
PIS saat ini mengelola lebih dari 2.500 kru kapal milik untuk operasional inhouse ship management. Perusahaan juga mencatatkan zero fatality dan 40,5 juta jam kerja aman, bukti komitmen terhadap keselamatan dan kesejahteraan pelaut.
Selain itu, PIS terus memperluas jangkauan global dengan membuka cabang di Singapura, Dubai, dan London, serta melayani 50 rute pelayaran internasional.
PIS kini memiliki 106 armada kapal milik, dan pada 2025 berhasil meraih nilai TMSA 3,05 dari skala 4 oleh ExxonMobil menjadi bukti pengoperasian kapal yang diakui dunia.
Armada PIS juga lulus inspeksi dari berbagai perusahaan migas global, berkontribusi dalam pendistribusian 161 miliar liter minyak, BBM, dan LPG ke seluruh negeri dan mancanegara.
Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, menegaskan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung peningkatan kemampuan pelaut.
“Melalui berbagai dukungan, kami yakin pelaut Indonesia, khususnya di PIS, punya kemampuan yang tidak kalah dengan pelaut internasional,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
             Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id