"Kita juga akan mengeluarkan obligasi supaya membantu (memperkuat) devisa," kata Erick dalam jumpa pers melalui siaran virtual, Jumat, 20 Maret 2020.
Namun, Erick enggan menyebut nilai penerbitan obligasi tersebut lantaran masih dalam tahap pembahasan. Ia memastikan perusahaan-perusahaan yang diminta menerbitkan obligasi memiliki rekam jejak dan rating yang bagus.
"Yang pasti ini hanya untuk Mandiri, BRI, Pertamina. Tidak semua dulu," tutur Erick.
Erick menambahkan karakteristik pemilihan perusahaan yang diminta untuk menerbitkan obligasi serupa dengan kebijakan buyback. Misalnya, kebijakan buyback dengan total nominal Rp8 triliun tidak digelontorkan dalam waktu satu hari.
"Penerbitan obligasi juga harus disesuaikan dengan waktu yang tepat," pungkas dia.
Rupiah sempat terjerembab di level Rp16 ribu per USD kemarin. Ini terjadi karena investor panik akan peneybaran pandemi korona di Indonesia sehingga memilih membawa kabur dananya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id