"Dunia saat ini khususnya multilateral bank, sangat sedikit dan bahkan tidak ada memberikan pendanaan kepada pembangkit fosil. Dunia, khususnya multilateral bank memberikan dukungan terhadap energi terbarukan,” kata Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim di Jakarta Selatan, Rabu, 19 Agustus 2020.
Kredibilitas pemerintah di mata lembaga perbankan dunia maupun lembaga pendanaan sudah dipercaya. Kebijakan fiskal nasional berjalan ke arah yang lebih baik sehingga tak sulit mencari sumber pendanaan dari perbankan dunia untuk pengembangan sumber energi terbarukan.
"Dari pendanaan itu sendiri juga percaya kepada pemerintah. Karena kita sudah mempunyai mekanisme pendanaan yaitu fiscal tools yang ampuh dan dipercayai dunia. Kalau enggak dipercaya dunia, bagaimana pendanaan dari luar bisa masuk,” ujar Riki.
Pemerintah saat ini sangat berkomitmen terhadap pengembangan energi terbarukan ini. Energi panas bumi ini akan menjadi solusi masa depan dan aset terbesar nasional dengan cadangan yang melimpah.
“Karena resources-nya lebih besar di seluruh dunia (panas bumi) dan tidak ada yang mengalahkan resource di Indonesia. Di sisi lain, sumber daya di Dieng dan Patuha boleh dikatakan tidur terlalu lama sejak 2002,” ucapnya.
Optimalisasi sumber energi ini sebelumnya kurang digali. Ditargetkan dari sumber energi ini menghasilkan ratusan megawatt energi listrik sebagai penopang beban kelistrikan khususnya di Pulau Jawa.
“Diharapkan pada 2023 kami sudah mencapai 240 sampai 270 dan 2025 kami bisa mencapai penambahan lagi 110 Megawatt. Dan pada 2030, kami mencapai di 800 Megawatt di Pulau Jawa,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News