Mengutip berbagai sumber, Rabu, 15 Juni 2022, Lutfi sudah dua kali menjadi menteri perdagangan. Pertama saat akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Jabatannya saat itu pada 14 Februari hingga 20 Oktober 2014.
Sementara pada periode kedua saat kepemimpinan Presiden Joko widodo pada Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Desember 2020 hingga 12 Juni 2022 menggantikan Agus Suparmanto.
Suami dari Bianca Adinegoro itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) era SBY pada 2005-2009. Setelah itu, ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang pada 2010-2013.
Selanjutnya, Lutfi pada 14 September 2020 diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), hingga dilantik menjadi menteri perdagangan di era Presiden Jokowi.
Pada 2014 lalu, Lutfi saat dilantik menjadi Kepala BKPM mengibaratkan menteri perdagangan sebagai wasit sepakbola. "Pokoknya, Menteri Perdagangan ini kalau dalam permainan sepakbola harus seperti wasit," ucap Lutfi, di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Agustus 2014 lalu.
Namun demikian, kinerja Lutfi dalam beberapa bulan terakhir dinilai buruk di mata publik. Dia dinilai gagal dalam mengendalikan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya, terlebih saat menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Hal ini membuat pemerintah melarang ekspor CPO dan turunannya melalui Permendag Nomor 22 tahun 2022 pada periode 28 April hingga 23 Mei 2022. Keputusan mencabut larangan ekspor minyak goreng ini diambil setelah melihat adanya pasokan di dalam negeri yang terus bertambah sehingga membuat harga di tingkat konsumen turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News