Berdasarkan data lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan mekanisme sumber (focal mechanism), kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar mendatar berarah barat laut hingga timur tenggara.
"Struktur utama di Laut Flores adalah sesar naik busur belakang Flores yang berarah relatif barat-timur. Sesar naik ini pernah memicu terjadinya gempa bumi dengan magnitudo (M 6,8) yang memicu tsunami pada 1992," ungkap Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani dalam siaran persnya, Kamis, 16 Desember 2021.
Dampak kejadian gempa bumi ini mengakibatkan terjadinya kerusakan bangunan di daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai sekitar 2,9 meter.
Berikut rekomendasi Badan Geologi Kementerian ESDM:
- Masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan tidak panik terhadap isu tsunami.
- Penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
- Bangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar harus dibangun dengan konstruksi bangunan tahan guncangan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
- Pantai di Kabupaten Kepulauan Selayar tergolong rawan tsunami sehingga harus dilakukan upaya mitigasi tsunami.
- Kejadian gempa bumi diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
"Apabila menemukan retakan tanah pada bagian atas bukit yang berbentuk melingkar ke arah lembah, harap diwaspadai karena dapat memicu terjadinya gerakan tanah yang dapat dipicu oleh curah hujan tinggi dan guncangan gempa bumi kuat," tegas Andini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id