Ilustrasi UMKM - - Foto: dok MI
Ilustrasi UMKM - - Foto: dok MI

Kemendag Fasilitasi Ekspor Perdana UKM ke Taiwan

Husen Miftahudin • 29 Maret 2022 15:54
Malang: Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi ekspor perdana pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) CV Aurasufa dari Kabupaten Malang ke Taiwan. Ekspor keripik nangka dan aneka buah (mix fruit) asli Indonesia itu senilai Rp23 juta dari total trial order Rp53 juta.
 
Pada saat yang sama, Kemendag juga melepas ekspor PT Agro Nurnikayah Abadi ke Thailand untuk produk lidi nipah kelapa senilai Rp550 juta. Sebelumnya, PT Agro Nurnikayah Abadi juga sudah melakukan ekspor pada Januari 2022 senilai Rp588 juta dengan volume ekspor mencapai 112 ton dengan mitra dagang Ware Broom, Thailand.
 
"Geliat ekspor UKM terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan sehingga membawa harapan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional. Momentum ini harus kita jaga terus untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia. Kami harapkan ekspor dapat terus berkelanjutan sehingga menginspirasi pelaku UKM lainnya," kata Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Maret 2022.

CV Aurusufa PT Agro Nurnikayah Abadi merupakan binaan Export Center Surabaya. Export Center Surabaya merupakan program Kemendag bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur sebagai pengelola. 
 
Melalui program ini, pelaku usaha dapat memperoleh layanan konsultasi satu pintu terkait peluang ekspor, pemanfaatan perjanjian kerja sama perdagangan, pendampingan standardisasi produk, promosi, prosedur ekspor, serta permasalahan yang dihadapi pelaku usaha melalui koordinasi dengan para pemangku kepentingan.
 
Didi mengapresiasi CV Aurasufa dan PT Agro Nurnikayah Abadi yang secara aktif mencari peluang pasar dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku ekspor lainnya untuk semakin aktif mengembangkan kapabilitas dan berjejaring dalam menembus pasar ekspor. 
 
Ia juga mengapresiasi Tim Export Center Surabaya yang aktif melakukan pendampingan sehingga mampu melaksanakan ekspor secara mandiri.
 
"Keberhasilan membuka pasar ekspor ini hendaknya dapat memotivasi pelaku UKM di Malang, Balikpapan, wilayah di sekitarnya, serta di seluruh Indonesia. Diharapkan akan semakin banyak sektor UKM yang mampu menggarap pasar internasional. Dengan demikian, ekspor ke luar negeri bukan lagi semata mimpi, namun bisa menjadi nyata melalui semangat, konsistensi, serta kolaborasi," lanjutnya.
 
Sementara itu, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan Budi Santoso menambahkan, sebagai salah satu perwakilan perdagangan, KDEI Taiwan siap berkolaborasi dengan Export Center Surabaya untuk mendukung informasi pasar dan promosi bagi UKM ekspor.
 
"Para pelaku UKM dapat memanfaatkan para perwakilan perdagangan termasuk KDEI untuk membuka peluang pasar yang ada di negara akreditasi. Kami siap bersinergi termasuk dengan Export Center Surabaya untuk menjadi agen pemasaran bagi produk UKM ekspor Indonesia," tutur dia.
 
Kemendag memiliki 46 Perwakilan Perdagangan yang tersebar di 31 negara di seluruh dunia, terdiri dari 24 Atase Perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Konsul Perdagangan Hong Kong, KDEI di Taipei, dan Duta Besar World Trade Organization (WTO).
 
Sekretaris Ditjen PEN Kemendag Ganef Judawati mengungkapkan, Export Center dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk memperoleh informasi peluang ekspor di pasar internasional. Export Center adalah one stop service untuk kegiatan ekspor.
 
"Pelaku ekspor dapat melakukan konsultasi dan pendampingan ekspor, layanan promosi dagang, dan penjajakan bisnis (business matching). Kami mengimbau para UKM di wilayah Kota Malang dan sekitarnya dapat memanfaatkan keberadaan Export Center Surabaya. Kami juga berharap ekspor yang dilakukan CV Aurasufa dan PT Agro Nurnikayah Abadi pada hari ini dapat terus berkelanjutan di masa mendatang dan memberikan efek ganda bagi perekonomian setempat," pungkas Ganef.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemendag, total perdagangan Indonesia-Taiwan pada 2021 mencapai USD11,31 miliar dengan total perdagangan nonmigas mencapai USD10,63 miliar. Pada 2021, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan tercatat meningkat tajam senilai USD6,36 miliar atau naik sebesar 70,7 persen dibandingkan 2020 yang senilai USD3,72 miliar. Dalam periode lima tahun terakhir (2017-2021), tren ekspor nonmigas ke Taiwan juga meningkat 17,52 persen.
 
Sementara itu, pada 2021 total perdagangan Indonesia-Thailand mencapai USD16,23 miliar dengan total perdagangan nonmigas yang mencapai USD14,95 miliar. Pada 2021, ekspor nonmigas Indonesia ke Thailand mencapai USD5,87 miliar atau naik 29,2 persen dibandingkan 2020 yang senilai USD4,54 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan