Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet Dwi Pramadia.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet Dwi Pramadia.

Mendag: Harga Kebutuhan Pokok Sekarang Stabil dan Cenderung Turun!

Husen Miftahudin, Annisa ayu artanti • 08 Juni 2022 13:07
Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memantau ketersediaan barang dan perkembangan harga kebutuhan pokok secara harian. Pemantauan dilakukan melalui sistem pemantauan pasar kebutuhan pokok (SP2KP).
 
"Dibanding setelah Lebaran, terpantau harga sejumlah komoditas tercatat stabil dan mengalami penurunan," jelas Lutfi dalam rapat kerja (raker) Komisi VI DPR kemarin, dikutip dari keterangan resmi Kemendag, Rabu, 8 Juni 2022.
 
Adapun harga beras terpantau stabil berada di kisaran 10.500 per kilogram untuk medium dan Rp12.500 per kilogram untuk premium. Daging sapi terus turun di kisaran Rp135 ribu per kilogram dari harga tertinggi Rp149.500 per kilogram.

Penurunan ini diikuti daging ayam yang turun delapan persen menjadi Rp37.400 per kilogram dari Rp41.500 per kilogram. Sementara bawang putih turun 3,89 persen menjadi Rp32.100 per kilogram dan gula pasir stabil di harga Rp14.700 per kilogram.
 
Lutfi menegaskan bahwa pihaknya juga mencermati beberapa barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. Komoditas tersebut di antaranya tepung terigu, telur ayam ras, bawang merah, kedelai, cabai merah keriting cabai, dan merah besar.
 
Soal hasil program minyak goreng curah rakyat yang tengah dijalankan pemerintah, Lutfi meminta Komisi VI DPR untuk bersabar. Hal itu disampaikan Lutfi usai dicecar terkait masalah minyak goreng yang tak kunjung selesai.
 
Lutfi menjelaskan, untuk saat ini pemerintah memperhitungkan perkiraan pembelian minyak yang dilakukan satu orang per hari adalah dua liter. Para pembeli minyak goreng curah, yang merupakan program pemerintah wajib menunjukan KTP saat melakukan pembelian.
 
"Kira-kira 150 juta orang (pembeli minyak goreng curah). Gini, kita tidak punya 150 juta orangnya tetapi satu orang satu hari bisa membeli dua liter dengan menunjukkan KTP," jelas Lutfi.
 
Pemerintah telah menetapkan pemenuhan kewajiban pasar domestik (DMO) untuk minyak goreng kepada para produsen sebanyak 300 ribu ton per bulan. Angka tersebut dinilai cukup jika dibandingkan dengan kebutuhan minyak goreng saat ini.
 
"Ini sekarang kebutuhan 2,5 juta. Kita akan masuk 300 ribu ton per bulannya atau setara 3,6 juta. Jadi satu juta lebih dari yang dibutuhkan," ucapnya.
 
"Jadi saya minta sama Bung Dedy biarkan ini jalan dulu. Karena ini close loop pengalaman dari yang lalu supaya kita tidak kejeblos jeblos lagi di masa lalu," tambah Lutfi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan