Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP Hendra Yusran Siry menyatakan ketergantungan terhadap produk luar negeri mulai bergeser dengan pemanfaatan bahan baku dari dalam negeri.
“Kabar baiknya turun ini (impor) jadi kita sudah mulai banyak substitusi dengan berbagai (bahan) dan saya kira ini cukup menggembirakan ya di sektor perikanan,” ujar dia dalam konferensi pers yang digelar dilansir Antara, Ravu, 24 Juli 2024.
Hendra mengungkapkan, impor ikan salmon hingga Juni tercatat sebesar USD36,55 juta atau turun 7,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy).
Baca juga: Ekonomi Kerakyatan Sektor Perikanan, Nelayan Jadi Pejuang Pangan |
Impor ikan makarel turun
Impor ikan jenis makarel juga tercatat turun sebesar 63,8 persen dengan nilai USD30,13 juta, disusul rajungan turun sebesar 21,6 persen dengan nilai USD24,5 juta.Lebih lanjut ikan cod juga mengalami penurunan impor sebesar 10,9 persen dengan nilai USD16,42 juta, serta tepung ikan yang juga masih diimpor dengan nilai sebesar USD21,83 juta.
Diakuinya kelima komoditas itu terpaksa masih diimpor karena produk perikanan tersebut belum dapat diganti dengan jenis lain.
Namun, khusus untuk tepung ikan, KKP telah mulai melakukan uji coba untuk memenuhi kebutuhan tepung ikan dalam negeri dengan melakukan uji coba pembuatan tepung ikan di salah satu pabrik di Aceh.
Dengan menurunnya impor produk perikanan dari luar negeri, ia menyambut baik hal ini serta berupaya agar produk perikanan dan kelautan alam negeri dapat dioptimalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News