Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo mengatakan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM ini mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif menjadi sebesar 10,11 persen dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI periode Juni 2024 yang tercatat sebesar Rp53,56 triliun.
Dalam strategi ekspansi kredit, Bank DKI memprioritaskan pada penyaluran kredit secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM, dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal.
“Menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, Bank DKI terus berupaya mengadaptasikan strategi serta mencari peluang baru utamanya pada sektor yang stabil dan potensial untuk meningkatkan nilai secara jangka panjang,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 30 Juli 2024.
Selain itu kredit dan pembiayaan konsumer periode Juni 2024 tumbuh 9,05 persen menjadi Rp22,83 triliun, kredit dan pembiayaan menengah tumbuh 12,40 persen menjadi Rp1,89 triliun. Sedangkan kredit dan pembiayaan komersial (termasuk term loan) tumbuh 1,48 persen menjadi sebesar Rp23,41 triliun.
Baca juga: Bank DKI Dorong Transaksi Nontunai via Aplikasi JakOne Mobile |
Kondisi-kondisi tersebut mendorong pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank DKI mencapai sebesar Rp53,56 triliun atau meningkat 6,88 persen dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp50,11 triliun, sebagaimana tercatat pada Laporan Keuangan Bank DKI periode Juni 2024 (unaudited).
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan, pendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2024 tumbuh 4,95 persen menjadi Rp2,77 triliun. Namun disisi lain, beban bunga Bank DKI juga mengalami peningkatan sebesar 11,53 persen menjadi sebesar Rp1,43 triliun pada Juni 2024.
“Tren kenaikan suku bunga, diantisipasi oleh Bank DKI dengan strategi manajemen likuiditas diantaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana.” jelas Romy.
Romy menyampaikan, di tengah berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer), Bank DKI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) periode Juni 2024 sebesar Rp65,18 triliun. Ini terdiri atas giro Rp12,48 triliun, tabungan Rp10,99 triliun, dan deposito Rp41,70 triliun.
Sampai dengan Juni 2024, Bank DKI mencatatkan peningkatan aset sebesar 0,34 persen menjadi Rp82,29 triliun pada Juni 2024. Konsistensi pada prospek usaha melalui ekspansi bisnis ini juga mendorong perseroaan membukukan laba bersih yang positif sebesar Rp338,53 miliar.
Dukungan untuk sektor UMKM
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menyebut, Bank DKI menjadi bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, Bank DKI menyediakan kemudahan akses bagi pelaku UMKM dalam mendorong peningkatan skala bisnis melalui kredit dan pembiayaan kepemilikan tempat usaha.Komitmen Bank DKI dalam mendukung sektor UMKM turut diwujudkan melalui sinergi bersama dengan Perumda Pasar Jaya. Bank DKI telah menjalankan program digitalisasi bagi ekosistem pasar hingga pembayaran iuran dan retribusi pasar yang dapat dilakukan melalui JakOne Mobile Bank DKI.
Selain upaya mengembangkan skala bisnis bagi pelaku UMKM melalui penyaluran kredit dan pembiayaan, dukungan Bank DKI terhadap UMKM turut diwujudkan melalui sejumlah program CSR. Hingga Juni 2024, Bank DKI telah menyalurkan program CSR bagi UMKM mencapai Rp338 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News