Kunjungan pengunjung dari dalam dan luar negeri di booth UMKM binaan Pertamina. Foto: Dok istimewa
Kunjungan pengunjung dari dalam dan luar negeri di booth UMKM binaan Pertamina. Foto: Dok istimewa

Hari Kedua Inacraft 2024, UMKM Pertamina Raih Transaksi Rp1,3 Miliar

Eko Nordiansyah • 01 Maret 2024 18:58
Jakarta: UMKM binaan PT Pertamina (Persero) mencatat transaksi penjualan lebih dari Rp1,3 miliar pada 29 Februari 2024 atau hari kedua gelaran Inacraft 2024. Total ada 29 UMKM binaan Pertamina yang ikut dalam pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara ini  sukses mencuri perhatian pengunjung dari dalam dan luar negeri. 
 
“Pertamina akan terus melibatkan UMKM binaannya untuk mengikuti pameran yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini bertujuan agar produk-produk lokal bisa mendapatkan tempat di pasar global, sekaligus memberikan multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat dan menggerakan ekonomi nasional,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 Maret 2024.
 
Fadjar menyebutkan, keikutsertaan UMKM binaan Pertamina dalam Inacraft 2024 merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal, agar produk UMKM semakin berkembang dan berdaya saing, serta go global berekspansi ke pasar internasional.

Salah satu UMKM yang produknya laris manis diserbu pengunjung luar negeri adalah Menday Craft. Pemilik Menday Craft Eva Harliah mengungkapkan produknya  kerajinan anyaman pandan laut, dengan produk unggulannya tikar pandan, menjadi produk terlaris. 
 
Tikar pandan merupakan produk buatan tangan (handmade) dari pandan laut pesisir Pantai Cermin, sekitar 30 kilometer dari pusat kota Medan. Selain tikar pandan, produk lain yakni tas, dompet, sandal dan lainnya.
 
"Saya sangat terharu atas respon pengunjung Inacraft 2024 khususnya pengunjung luar negeri untuk produk tikar pandan. Produk tikar pandan menjadi rebutan pengunjung mancanegara karena keunikan anyaman tangan langsung tanpa sentuhan mesin,” ujar Eva Harliah.
 
Sementara pemilik Muria Batik Kudus Yuli Astuti mengatakan, batik klasik dan kain bordir yang menjadi produk unggulan banyak diminati pengunjung. Salah satunya dari pembeli asal Malaysia yang memesan kain bordir dengan warna-warna pastel, yang rencananya akan dipesan untuk jumlah besar. 
 
“Kain bordir harus saya produksi terlebih dahulu, sesuai dengan warna yang diminta, dalam waktu dekat sebanyak lima lembar kain bordir akan dikirim ke Malaysia sebagai sampel, dimana pengiriman dilakukan secara bertahap,” ungkapnya
 
Baca juga: Ini Alasan Pertamina Tetap Pertahankan Harga BBM Nonsubsidi

 
Begitu juga dengan UMKM Joglo Ayu Tenan asal Yogyakarta yang dikunjungi buyer dari diaspora Beijing, Tiongkok. Mereka langsung tertarik dengan produk Totebag Benaru (natural dye batik), headband batik tulis, dan perhiasan etnik yang merupakan produk ramah lingkungan.
 
Alhamdulillah, produk-produk kami diminati owner Warisan Roemah Indonesia, Vini Dharmawan, buyer diaspora asal Beijing. Kami akan segera mengirimkan sample produk, selain itu kami juga diundang untuk mengikuti pameran di Beijing,” kata owner Joglo Ayu Tenan Rahayu. 
 
Warisan Roemah Indonesia merupakan restaurant sekaligus galeri yang menampilkan produk indonesia, dan berlokasi di Beijing. Ketertarikan diaspora Vini terhadap produk Joglo Ayu Tenan selain ramah lingkungan, juga karena dibuat secara manual (handmade) oleh tangan terampil perempuan sekitar rumah produksi dan para penyandang disabilitas.
 
Inacraft sebagai pameran kerajinan terbesar di kawasan Asia Tenggara ini menargetkan 10 ribu pengunjung selama lima hari pameran digelar. Pameran ini diharapkan menjadi wadah interaksi bagi UMKM dan penggemar maupun pengusaha kerajinan, bahkan hingga menggalang langkah ekspansi ke pasar ekspor. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan