Pembentukan konsorsium sebagai pemrakarsa SPAM Bandung ini merupakan langkah nyata IWF yang didukung penuh Pemerintah Kota Bandung dan Perumda Tirtawening serta akan dilanjutkan dengan pembangunan water treatment plan (wtp) yang diproyeksikan memiliki kapasitas 3.500 l/s (liter per detik).
Dengan kapasitas tersebut, nantinya dapat menambah lebih dari 130 ribu sambungan rumah baru di Kota Bandung dan memperluas cakupan air bersih bagi warga Kota Bandung.
"Danareksa terus berkomitmen dalam mendukung program pemerintah dalam percepatan akses air bersih. Semoga ini berjalan dengan lancar dan sesuai target kita bersama," kata Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Mei 2024.
Guna memperkuat komitmen Danareksa dalam implementasi IWF, dilakukan juga beberapa penandatangan dengan berbagai pihak, seperti perpanjangan MoU IWF dengan Strategic Partner terkait rencana kerja sama pembentukan dan investasi, penandatanganan Annex atas Heads of Agreement terkait WWTP di PT Kawasan Berikat Nusantara.
Ada pula MoU kerja sama dengan Konsultan Karya-CITIC, yang merupakan kesepakatan awal antara CITIC dan PT Virama Karya (Persero) untuk memperkuat kerja sama di wilayah kerja masing-masing. CITIC menunjuk Virama Karya sebagai konsultan rekanan terpilih untuk proyek-proyeknya di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Inklusif dan Berkelanjutan |
Tuntaskan permasalahan air
Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, untuk mengatasi permasalahan air bersih, perlu beberapa langkah yang didorong, antara lain dengan melakukan pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, pemanfaatan teknologi, dan terus membuka postensi kerja sama dengan sektor swasta.
"Mari kita bersama-sama bekerja keras dan berkomitmen untuk dapat membantu mewujudkan akses air bersih yang merata dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap Kartika.
Yadi menambahkan, kerja sama ini akan sangat membantu IWF melalui Danareksa dalam memberikan kontribusi penyediaan akses air di Indonesia. Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung IWF menjadi nyata.
"Seperti strategic partner kami yang sudah berpengalaman di bidang pengelolaan air seperti CITIC di Tiongkok dan Suez di Prancis, sehingga diharapkan bisa memberikan transfer knowledge atau technology dalam pengelolaan air, untuk segera mewujudkan 15 juta sambungan rumah baru," tutup Yadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News