Hal itu dikatakannya lantaran, Foreign Direct Investment (FDI) ke ASEAN meningkat sebesar lima persen sehingga mencapai USD224,2 miliar. Angka ini tertinggi sepanjang sejarah ASEAN. Namun capaian yang cukup signifikan tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati penduduk ASEAN.
“Perlu digarisbawahi dari 60 persen FDI yang masuk ke ASEAN pada 2022, hanya dinikmati oleh kurang dari satu persen penduduk ASEAN. Ke depan, ASEAN perlu lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas yang kuat. Dalam pepatah Papua, sebatang lidi tidak mampu membersihkan kotoran, tetapi dengan seikat lidi jangankan daun, batu pun dapat digeserkan. Saya menginginkan ASEAN yang lebih kuat," kata Bahlil dalam forum diskusi tingkat tinggi dalam gelaran Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Investment Forum (AIF) Tahun 2023 dikutip kembali pada Selasa, 5 September 2023.
Baca juga: KTT ASEAN 2023, Menparekraf Mau Tarik Investasi Besar di Sektor Pariwisata |
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengungkapkan, kemajuan ASEAN terwujud karena adanya kolaborasi yang aktif terjalin antar negara-nagara anggotanya.
Ia berharap agar forum investasi ini bisa menjadi wadah untuk para pemangku kepentingan bertukar pikiran dalam upaya mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
ASEAN merupakan salah satu penerima FDI terbesar di dunia, 17 persen FDI global mengalir ke ASEAN tahun lalu. Prospek ASEAN untuk jangka menengah tetap positif karena adanya gerakan diversifikasi rantai pasok global.
"Untuk memanfaatkan peluang tersebut, perlu mendorong rezim perdagangan yang terbuka. Saya harap forum investasi ini mampu menjadi wadah bertukar pikiran untuk bersama-sama mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan ASEAN,” jelas Kao.
Dalam sambutannya, Executive Secretary The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) Armida Salsiah Alisjahbana juga mengatakan hingga saat ini ASEAN masih menjadi destinasi favorit investor untuk melakukan investasi. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan untuk terus mendorong investasi yang berkualitas di ASEAN.
“Walau ASEAN tetap menjadi salah satu kawasan yang paling diminati oleh investor, tetap ada dua tantangan yang harus diperhatikan untuk mendorong investasi yang lebih berkualitas," ujar Armida.
Tantangan tersebut adalah pembangunan kapasitas badan-badan investasi di ASEAN untuk mampu menargetkan upaya promosinya kepada investor yang tepat. Lalu selanjutnya, upaya koordinasi yang baik agar investasi lebih banyak mengalir ke kawasan yang tertinggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News