baca juga: Perusahaan Ini Incar Pembiayaan Rp250 Miliar di Semester II-2023 |
Adapun dari nilai tersebut, sebanyak 61 persen digunakan untuk tujuan pembiayaan modal kerja, disusul dengan multiguna sebesar 22,6 persen, investasi 14,5 persen, dan syariah 1,9 persen.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, seiring dengan pertumbuhannya, BFI Finance tetap konsisten menjaga risiko kredit yang relatif rendah. Tingkat pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) neto terjaga di 0,79 persen per Juni 2023 dan sementara NPF bruto di level 1,94 persen.
"Rasio ini tercatat lebih baik dibandingkan NPF bruto rata-rata industri pembiayaan yang mencapai 2,63 persen per Mei 2023. NPF coverage (besaran tingkat cadangan piutang dibandingkan NPF) terhitung mencapai 2,3 kali," tegas dia, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 30 Juli 2023.
Selain itu hingga semester I-2023, laba bersih perusahaan yang dilaporkan sebesar Rp848,4 miliar dengan total pendapatan senilai Rp3,2 triliun. Total pendapatan ini meningkat 30,3 persen secara yoy.
Hingga semester I-2023, total aset BFI Finance mencapai Rp25,2 triliun atau tumbuh 38,8 persen secara tahunan atau year on year. Pertumbuhan ini sejalan dengan naiknya piutang bersih atau net receivables sebesar 31,8 persen yoy dengan nilai Rp21,0 triliun.
"Dapat dikatakan pertumbuhan aset, profitabilitas, dan rasio keuangan lainnya secara tahunan tetap terjaga baik. Hal ini menunjukkan BFI Finance mampu menjawab segala tantangan dan dinamika yang terjadi. Sejak 2011 hingga saat ini, perusahaan telah tumbuh lebih dari lima kali lipat secara aset, revenue, dan ekuitas," ujar Sudjono.
Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) perusahaan masing-masing di posisi 8,7 persen dan 18,6 persen yang juga masih lebih tinggi dari rata-rata industri dengan angka RoA yang dilaporkan sebesar 5,73 persen dan RoE sebesar 14,86 persen di akhir Mei 2023.
"Pertumbuhan pendapatan ini dipengaruhi oleh peningkatan penyaluran pembiayaan dan sumber pendanaan yang lebih kompetitif," tutur Sudjono.
Secara umum performa ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi domestik yang kondusif. Sektor multifinance bergerak positif di tengah semakin meningkatnya permintaan masyarakat dalam mendapatkan kemudahan fasilitas pembiayaan. Demikian pula kinerja perekonomian nasional, termasuk sektor riil, juga terpantau positif diiringi dengan meredanya tekanan inflasi dan kembali ke rentang target Bank Indonesia (per Juni 2023 inflasi sebesar 3,52 persen yoy, turun dari Mei 2023 sebesar 4 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News