Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pacu Bisnis, Pelaku Usaha Diminta Melek Teknologi Digital

Angga Bratadharma • 27 Agustus 2023 10:50
Lamongan: Di era industri 4.0, segala sektor tak lepas dari pemanfaatan kemajuan teknologi digital atau internet. E-commerce merupakan salah satu bidang yang banyak memanfaatkan layanan teknologi digital. Meski demikian, sejumlah kendala dirasakan oleh mereka yang ingin memulai usaha berbasis internet itu.
 
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sekaligus praktisi media Eko Pamuji mengungkap hal tersebut, saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Paguyuban Pemuda Mayong Wetan, di Lapangan SDN Mayong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
 
Eko mengatakan, beberapa kendala yang dihadapi untuk memulai bisnis, di antaranya mulai dari ketiadaan modal, tidak tahu apa yang akan dijual, hingga kebingungan untuk memulainya. "Satu lagi kendala di era digital, mereka gaptek terhadap teknologi digital," tegas Eko, dikutip dari ketrangan tertulisnya, Minggu, 27 Agustus 2023.

Dalam diskusi luring bertajuk 'Tips Menggunakan E-Commerce untuk Promosi Usaha' itu, Eko menyebut beberapa keuntungan bisnis digital. Salah satunya, pilihannya beragam. Artinya, masih banyak inovasi yang bisa dihasilkan sebagai peluang usaha.
Baca juga: Kualitas Udara di DKI Tetap Buruk di Hari Bebas Kendaraan

"Kita hanya perlu cermat melakukan riset pasar dan menciptakan produk yang dibutuhkan masyarakat," jelas Eko.
 
Selain itu, lanjut Eko Pamuji, e-commerce memiliki jangkauan pasar luas, di samping bisa dijalankan di mana pun berada selama 24 jam. Pengguna internet di Indonesia terus meningkat. E-commerce juga memiliki pasar jangka panjang yang menggiurkan. "Jadi, kita harus ambil bagian ini atau tertinggal," kata Eko.
 
Keuntungan lain, menurut Eko Pamuji, bisnis e-commerce lebih nyaman dan praktis. Karena, pelaku bisnis tidak perlu repot ke toko, cukup membuka ponsel dan barang datang sendiri, sementara potensi penghasilannya tanpa batas.
 
"Ini lah yang terpenting. Bisnis dengan teknologi digital memiliki potensi penghasilan tanpa batas. Bayangkan jika pelanggan kita berasal dari seluruh dunia. Tentu omzet penghasilan kita akan semakin berlipat ganda," kata Eko.
 
Dari perspektif keamanan digital, dosen sekaligus digital enthusiast Adhi Prasnowo mengatakan, salah satu kompetensi yang harus dimiliki para pengguna digital ialah kemampuan menjaga keamanan perangkat dan identitas digital, maupun waspada terhadap penipuan digital.
 
"Selain waspada terhadap berbagai jenis malware, pengguna digital juga perlu berhati-hati terhadap kejahatan phising dan scam. Pengelabuan untuk mendapatkan informasi dan bentuk penipuan melalui telepon, email, atau messaging itu, tujuan umumnya untuk mendapatkan uang dari para korbannya,” jelas Adhi.
 
Sementara itu, menurut Chief Operating Regional ACSB East Java Muhajir Sulthonul Aziz, tips menghindari pembobolan dalam transaksi daring yakni gunakan perangkat dan jaringan yang aman, selalu perbarui perangkat lunak, dan verifikasi situs web.
 
"Jangan lupa gunakan password yang kuat, otorisasi dua faktor, hindari transaksi di perangkat publik, hati-hati dengan email dan pesan phising, pantau aktivitas keuangan, dan lindungi informasi pribadi," rinci Muhajir.
 
Diskusi literasi digital pada lingkup komunitas, untuk diketahui, merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan