Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Duh! Total Emisi Kendaraan di Jakarta Capai 81,17 Juta kg CO2e/Hari

Husen Miftahudin • 08 September 2023 20:53
Jakarta: Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat, total emisi karbon dari kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 81,17 juta kg CO2e. Ini imbas tingginya jumlah penggunaan kendaraan pribadi.
 
Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development Indef Abra Talattov mengatakan, dengan rata-rata konsumsi BBM di Jakarta untuk motor sebesar 0,92 liter per hari dan mobil 3,9 liter per hari, maka total konsumsi BBM di Jakarta bisa mencapai 17,8 juta liter per hari untuk seluruh populasi motor dan 16,2 juta liter per hari untuk seluruh populasi mobil.
 
"Apabila jumlah emisi karbon satu liter BBM setara dengan 2,4 kg CO2e. Artinya, estimasi total emisi yang dihasilkan dari total populasi sepeda motor dan mobil penumpang di Jakarta mencapai 81,17 juta kg CO2e," ungkap Abra dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 September 2023.

Masalahnya, papar Abra, dalam lima tahun terakhir populasi mobil di Jakarta mengalami peningkatan hingga 15,5 persen menjadi 4,13 juta kendaraan. Sementara populasi sepeda motor meningkat hingga 27,8 persen menjadi 19,22 juta kendaraan.
 
"Menyadari besarnya emisi karbon yang dihasilkan kendaraan berbasis fosil tersebut sudah mestinya menjadi momentum transformasi menuju ekosistem transportasi yang bersih," tegas dia.
 
Baca juga: Punya Peluang, ASEAN Didorong Percepat Transisi Net Zero
 

Benahi transportasi massal


Terkait hal tersebut, Abra meminta pemerintah agar fokus dalam menyediakan transportasi massal yang nyaman dan terjangkau. "Ini untuk mengurangi emisi karbon dari penggunaan kendaraan pribadi," tutu dia.
 
Menurut Abra, kualitas udara Jakarta tetap buruk meski PLTU Suralaya dalam posisi shutdown. ini membuktikan sektor transportasi menjadi penyumbang utama polutan di Jakarta.
 
Pernyataan Abra tersebut sekaligus merespons penghentian operasi empat unit PLTU Suralaya sebagai bentuk voluntary shutdown. PLTU itu beroperasi dan menghasilkan kapasitas 1.600 megawatt (MW) sejak 29 Agustus.
 
"Sektor transportasi sebagai biang kerok polusi udara Jakarta tentu makin mengkhawatirkan mengingat tingginya pertumbuhan populasi kendaraan bermotor berbasis fosil di Jakarta," terang Abra.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan