Hal tersebut mengacu pada pertumbuhan ekonomi sampai Juni 2023 yang juga positif. Adapun pertumbuhan kuartal II-2023 dijelaskan dalam paparannya masih berada di atas lima persen.
"Outlook dari pertumbuhan kita tahun ini 5,0 hingga 5,3 persen. Itu masih relatively masih bisa dijaga," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2023 yang dipantau daring, Senin, 26 Juni 2023.
Meski demikian, bendahara negara itu juga menyampaikan mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari beberapa lembaga global, yang di bawah outlook pemerintah.
Baca juga: IMF: Indonesia Telah Bangkit dari Pandemi |
Contohnya, Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI tahun ini sebesar 5,0 persen. Lalu, Bank Dunia dan Bloomberg Consensus memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 4,9 persen. Selanjutnya OECD sebesar 4,7 persen.
"Ini menggambarkan lembaga-lembaga tersebut melihat adanya lingkungan global yang akan memengaruhi Indonesia," ucapnya.
Namun pemerintah tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi 2023 karena pertumbuhan konsumsi diperkirakan stabil terutama menjelang masa libur dan kampanye Pemilu 2024.
Selain itu, inflasi Indonesia yang terus melandai, adanya dorongan perbaikan daya beli, serta net ekspor yang akan menopang pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News