Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto mengatakan, tren belanja online yang terus meningkat turut mendorong demand logistik yang tinggi. Dalam prosesnya, para online seller, khususnya yang berjualan di luar platform marketplace, seringkali merasa kesulitan mengelola logistik, seperti perhitungan biaya ongkos kirim dan proses pengiriman.
"Belum lagi adanya kemungkinan ketidaksesuaian perhitungan ongkos kirim yang ditagihkan kepada pelanggan karena kesalahan berat, volumetrik, atau alamat yang kurang tepat," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 Juni 2024.
Lion Parcel mengembangkan layanan COD Ongkir untuk membantu para online seller dari sisi pengelolaan logistik. Dengan demikian, pengalaman berjualan para online seller dapat menjadi lebih mudah dan menyenangkan, terutama di era serba digital saat ini yang turut menuntut kecepatan dalam setiap proses penjualan yang ada.
"Secara mekanisme, para pelanggan cukup membayar harga barang kepada seller. Sementara itu, ongkos kirim baru akan dibayarkan oleh pelanggan langsung kepada Lion Parcel ketika barang sudah diterima. Bagi seller, tentu COD Ongkir Lion Parcel akan memudahkan karena urusan logistik sepenuhnya ditangani oleh Lion Parcel," ujar dia.
| Baca juga: Bidik Gen Z, Begini Strategi Lion Parcel |
Sejak diluncurkan, animo para seller terhadap layanan COD Ongkir Lion Parcel sangat tinggi dengan komoditas yang mendominasi pengiriman oleh produk fesyen, aksesoris, hingga produk kecantikan dan herbal. Lion Parcel juga turut menyediakan opsi pembayaran QRIS untuk para pelanggan dalam proses pembayaran COD Ongkir Lion Parcel.
"Inovasi layanan COD Ongkir merupakan upaya Lion Parcel mendukung pertumbuhan bisnis para online seller. Sebagai perusahaan logistik yang turut mendukung aktivitas belanja masyarakat secara online, Lion Parcel terus mempelajari kebutuhan pasar agar dapat menghadirkan layanan yang relevan," tutup Kenny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
