Ilustrasi pangan. Foto: dok MI.
Ilustrasi pangan. Foto: dok MI.

Indonesia Rugi hingga Rp551 Triliun/Tahun Akibat Sampah Makanan

Antara • 18 Oktober 2023 12:53
Jakarta: Plt Kementerian Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko sepakat mengembangkan teknologi pascapanen untuk mengurangi kerugian akibat food loss dan waste (susut pangan dan limbah pangan).
 
"Jadi nanti teknologi pascapanen dari panen sampai terhidang ke meja, Indonesia menjadi salah satu yang terbesar. Sekitar 14 persen hilang setelah panen (food loss) dan 17 persen hilang di meja makan (food waste). Jadi total 31 persen itu hilang. Itu nilai sekitar Rp550 triliun," kata Arief dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023.
 
Melalui penandatanganan kesepakatan bersama tersebut, kedua pihak sepakat meningkatkan efisiensi hasil pertanian di Indonesia dengan menciptakan inovasi di bidang pangan mulai dari hulu ke hilir.

"Tak hanya inovasi pertanian di hulu, tapi hilirnya juga. Beliau (kepala BRIN) utang pada saya untuk teknologi iradiasi. Saya ingin menggunakan teknologi iradiasi untuk memperpanjang shelf life," ucap Arief.
 
Menurut hasil penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2021, Indonesia membuang sampah makanan 23 juta sampai 48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019 dengan taksiran kerugian ekonomi sebesar Rp213 triliun sampai Rp551 triliun per tahun atau setara dengan empat sampai lima persen PDB Indonesia per tahun.
 
Baca juga: Jaringan Kereta Api Bisa Dorong Distribusi Pangan
 

Pengembangan teknologi iradiasi makanan


Salah satu strategi pengurangan food loss dan waste adalah dengan mengembangkan teknologi iradiasi makanan yang saat ini sedang dikembangkan oleh BRIN.
 
Iradiasi makanan merupakan metode penyinaran terhadap pangan baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan pangan serta membebaskan dari jasad renik patogen.
 
"Penelitian ini tidak hanya fokus pada ekstensifikasi, tapi juga intensifikasi. Termasuk sampai pascapanen tadi supaya setelah dihasilkan bisa tahan lama. Contohnya bawang merah bisa tahan dua sampai tiga bulan sehingga bisa didistribusikan ke berbagai lokasi tanpa harus jatuh harganya," jelas Kepala BRIN Laksana.
 
Beberapa contoh bahan pangan yang rencananya akan menggunakan iradiasi makanan untuk memperpanjang waktu shelf life dari 12 komoditas pangan adalah cabai, bawang merah, dan telur.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan