Lombok Tengah: Program BBM Satu Harga yang dijalankan oleh PT Pertamina (Persero) sejak 2017 hingga kini telah menjamah 297 titik wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang tersebar di Indonesia.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan 297 titik BBM Satu Harga ini berada di 112 kabupaten di Indonesia. Dari jumlah tersebut 62 kabupaten di antaranya berada di wilayah 3T.
Di tahun ini ditargetkan akan terbangun 76 titik, dan saat ini telah terbangun 44 titik BBM Satu Harga. Sehingga di 2024 ditargetkan bisa mencapai 583 titik BBM Satu Harga yang dibangun perseroan.
Menurut Mulyono, sebagai perusahaan milik negara, Pertamina mendukung program-program pemerintah, utamanya yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan kesetaraan energi serta mendorong peningkatan perekonomian daerah.
"Dengan adanya penambahan lembaga penyalur tersebut, diharapkan Pertamina dapat berperan langsung dalam meningkatkan pelayanan penyediaan energi yang berkeadilan serta dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat di daerah 3T," kata Mulyono dalam peresmian 17 titik terbaru BBM Satu Harga di Lombok Tengah, Kamis, 16 September 2021.
Diakui Mulyanto, dalam membanginan BBM Satu Harga, Pertamina tidak jarang menemui tantangan yang sangat berat, terutama mengenai geografis seperti akses jalan ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau seperti area pegunungan. Misalnya Oksibil, di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Bahkan tidak jarang, perseroan menggunakan kombinasi 2-3 moda transportasi untuk mencapai area tersebut misalnya kapal laut, pesawat dan truk yang tentunya membutuhkan waktu tempuh yang lebih panjang. Selain itu tantangan cuaca serta keamanan. Namun hal ini tidak menyurutkan niat untuk menghadirkan energi yang berkeadilan bagi masyarakat di semua penjuru Tanah Air.
Hal ini pun mendapatkan apresiasi dari Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Arifin mengatakan Pertamina secara konsisten menghadirkan kesetaraan energi di seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Ia memahami untuk mencapai target 2024 memang merupakan tantangan yang cukup besar. Namun hal tersebut harus dilaksanakan. Sebab menurut Arifin ketersediaan dan kesetaraan energi yang terjangkau merupakan perwujudan dari bunyi Sila ke-5.
Arifin mengatakan sangat penting untuk membangun infrastruktur energi yang terjangkau dan bisa dinikmati serta dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga mendorong produktivitas dan perekonomian di suatu daerah.
"Pertamina secara berangsur dan konsisten melaksanakan program BBM Satu Harga dan diharapkan bisa ditingkatkan lagi sehingga masyarakat di pelosok bisa mendapatkan BBM dengan harga wajar," jelas Arifin.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan 297 titik BBM Satu Harga ini berada di 112 kabupaten di Indonesia. Dari jumlah tersebut 62 kabupaten di antaranya berada di wilayah 3T.
Di tahun ini ditargetkan akan terbangun 76 titik, dan saat ini telah terbangun 44 titik BBM Satu Harga. Sehingga di 2024 ditargetkan bisa mencapai 583 titik BBM Satu Harga yang dibangun perseroan.
Menurut Mulyono, sebagai perusahaan milik negara, Pertamina mendukung program-program pemerintah, utamanya yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan kesetaraan energi serta mendorong peningkatan perekonomian daerah.
"Dengan adanya penambahan lembaga penyalur tersebut, diharapkan Pertamina dapat berperan langsung dalam meningkatkan pelayanan penyediaan energi yang berkeadilan serta dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat di daerah 3T," kata Mulyono dalam peresmian 17 titik terbaru BBM Satu Harga di Lombok Tengah, Kamis, 16 September 2021.
Diakui Mulyanto, dalam membanginan BBM Satu Harga, Pertamina tidak jarang menemui tantangan yang sangat berat, terutama mengenai geografis seperti akses jalan ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau seperti area pegunungan. Misalnya Oksibil, di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Bahkan tidak jarang, perseroan menggunakan kombinasi 2-3 moda transportasi untuk mencapai area tersebut misalnya kapal laut, pesawat dan truk yang tentunya membutuhkan waktu tempuh yang lebih panjang. Selain itu tantangan cuaca serta keamanan. Namun hal ini tidak menyurutkan niat untuk menghadirkan energi yang berkeadilan bagi masyarakat di semua penjuru Tanah Air.
Hal ini pun mendapatkan apresiasi dari Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Arifin mengatakan Pertamina secara konsisten menghadirkan kesetaraan energi di seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Ia memahami untuk mencapai target 2024 memang merupakan tantangan yang cukup besar. Namun hal tersebut harus dilaksanakan. Sebab menurut Arifin ketersediaan dan kesetaraan energi yang terjangkau merupakan perwujudan dari bunyi Sila ke-5.
Arifin mengatakan sangat penting untuk membangun infrastruktur energi yang terjangkau dan bisa dinikmati serta dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga mendorong produktivitas dan perekonomian di suatu daerah.
"Pertamina secara berangsur dan konsisten melaksanakan program BBM Satu Harga dan diharapkan bisa ditingkatkan lagi sehingga masyarakat di pelosok bisa mendapatkan BBM dengan harga wajar," jelas Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News