Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi menjelaskan, sistem informasi pasar kerja yang terintegrasi merupakan suatu keniscayaan. Terutama integrasi dengan data terkait kondisi industri, sehingga dapat menghasilkan data yang dapat membantu menyiapkan tenaga kerja yang siap diserap industri.
"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kami optimistis dapat memiliki forecasting demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat menyiapkan supply tenaga kerja lebih dini," ujar Anwar saat menjadi pembicara pada Webinar bertajuk Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional, dikutip keterangan tertulis, Selasa, 6 Juli 2021.
Menurut Anwar, banyak pihak yang mengharap kehadiran pusat pasar kerja. Sebab, unit ini memiliki data ketenagakerjaan yang lengkap, memudahkan para pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidangnya, dan membantu meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia ke depan.
"Maka dari itu, banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja ini. Utamanya agar dapat menjadi hub atau jembatan bagi tenaga kerja, dan peluang/kesempatan kerja yang ada," ujar Anwar.
Supaya pusat pasar kerja berjalan optimal, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antarunit yang ada di dalam Kemenaker dan kementerian/lembaga lain, sehingga dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
"Untuk itu, mari kkita bersinergi secara berkesinambungan untuk bersama-sama memberikan kontribusi dan partisipasi positif dalam meningkatkan kompetensi masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia sejahtera," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto menyatakan, sistem informasi pasar kerja memikili peran yang sangat penting dari sisi supply dan demand.
Dari sisi supply, pemerintah menyiapkan angkatan kerja yang sehat, mempunyai keahlian yang memadai, cerdas, inovatif, adaptif, dan sebagainya. Sementara dari sisi demand, pemerintah mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor, mengembangkan sumber pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infrastuktur sederhana, dan perbaikan iklim investasi.
"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi peran informasi pasar kerja di antara kedua sisi ini, yaitu mempertemukan dari sisi supply berupa angkat kerja dan demand yang akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024," kata Mahatmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News