"Kita akan menyelesaikan pada kesempatan pertama tidak lebih dari satu tahun," kata Lutfi dalam penjelasan kerja sama dengan UEA, Jumat, 3 September 2021.
Ia juga menargetkan saat kunjungan Presiden Joko Widodo nanti paling tidak perjanjian tersebut hampir selesai atau telah masuk tahap finalisasi.
"Mudah-mudahan pada November tanggal 4 saat kunjungan presiden ke UEA perjanjian ini dalam bentuk hampir selesai atau bahkan finalisasi," ungkapnya.
Sebelumnya mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini juga menjelaskan, Indonesia saat ini sedang bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang industri dan industri berteknologi tinggi. Oleh karena itu, kesepakatan perdagangan yang komprehensif antara Indonesia dan UEA menjadi penting untuk dilakukan.
"Bila IUEA-CEPA dapat dituntaskan segera maka ini merupakan perjanjian pertama yang dilakukan Indonesia dengan negara-negara Teluk dan yang kedua bagi UEA dengan mitra dagang Asia selain Singapura. UEA menjadi pilar untuk melakukan penetrasi di negara kawasan teluk, Afrika, dan negara lainnya yang sulit," jelasnya.
Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi juga menyampaikan, tantangan global yang terjadi saat ini tidak bisa dihadapi sendiri, setiap negara harus bekerja bersama. Menurutnya, Indonesia merupakan negara potensial sebagai mitra dalam kerja sama perdagangan dan investasi.
“Keberlanjutan merupakan elemen penting dalam peningkatan ekonomi dan Indonesia memiliki berbagai hal yang dapat mendukungnya. Untuk itu, melalui kolaborasi ini diharapkan hubungan kedua negara dapat ditingkatkan ke tahap berikutnya,” ungkap Menteri Thani Al Zeyoudi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id