"Pada semester I-2020, volume ekspor karet Sumut masih sebesar 170.425 ton dan periode sama 2021 menjadi 187.277 ton. Ada kenaikan 9,9 persen," ujar Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut Edy Irwansyah di Medan dikutip dari Antara, Minggu, 1 Agustus 2021.
Menurut dia, peningkatan ekspor di semester I-2021 terjadi karena membaiknya permintaan dari negara konsumen, khususnya Jepang, Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok dan India.
Edy memaparkan kenaikan permintaan di semester I-2021 itu sebagian besar terjadi sepanjang Januari-April 2021. Pada Mei dan Juni, sebaliknya mengalami penurunan karena pembeli dari berbagai negara sebagian besar melakukan penjadwalan ulang pengapalan.
Ia menjelaskan penjadwalan ulang pengapalan karet itu terjadi karena adanya kendala operasional dari perusahaan pelayaran. Pada periode itu, lanjut Edy, terjadi kelangkaan/kekurangan kontainer dan kapasitas kapal yang tidak optimal akibat terjadi lonjakan ekspor/impor.
"Kalau tidak ada penjadwalan ulang pengapalan karet itu, tentunya kenaikan volume ekspor karet di semester I lebih besar lagi," katanya.
Dalam kesempatan ini, Edy juga mengatakan peningkatan volume ekspor tersebut juga diikuti dengan kenaikan harga karet.
Saat ini, harga rata-rata karet jenis TSR/SIR20 pada semester I-2021 mencapai USD1,66 per kilogram, atau meningkat sebesar 36 persen, dibandingkan harga di semester I-2020 yang rata-rata USD1,22 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News