Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalel Roy Rizali Anwar mengatakan percepatan swasembada sapi tersebut antara lain melalui program integrasi sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma (Siska ku intip).
Hal itu disampaikan Sekda pada focus group discussion (FGD) bersama berbagai pihak terkait dengan tema percepatan swasembada sapi potong melalui integrasi sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma. Saat ini, ternak sapi di Kalsel baru mencapai 148.026 ekor dengan potensi betina produktif sebanyak 51.647 ekor.
Jumlah betina produktif tersebut, kata Sekda, akan mampu meningkatkan angka kelahiran sekitar 36.152 ekor dalam satu tahun.
Sedangkan produksi daging Kalsel 2020 untuk sapi potong, sebanyak 6.661.770 kilogram atau setara 50.114 ekor, yang dipenuhi dari sapi lokal sebanyak 22.249 ekor dan sisanya masih dipenuhi dari luar Kalsel.
Diyakini, program integrasi sawit-sapi berbasis kemitraan tersebut, akan mempercepat laju pertumbuhan ternak sapi di Kalsel, sehingga ke depan provinsi ini tidak hanya bisa swasembada daging, tapi juga bisa memenuhi kebutuhan daging provinsi tetangga.
Keberhasilan tersebut, kata Sekda, dibuktikan oleh PT Buana Karya Bakti dalam melakukan kegiatan integrasi kelapa sawit-sapi, dengan biaya produksi yang lebih murah.
Keberhasilan perusahaan tersebut,perlu direplikasi melalui program unggulan berbasis korporasi petani, dengan mengembangkan integrasi kelapa sawit-sapi yang melibatkan kelompok-kelompok tani ternak.
Sekda mengungkapkan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sangat mengapresiasi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel dan jajaran untuk aksi percepatan swasembada sapi potong, melalui kegiatan integrasi sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma tersebut.
Hal ini, merupakan implementasi dari Permentan nomor 105 tahun 2014, tentang integrasi usaha perkebunan kelapa sawit dengan usaha budi daya sapi potong, dan peraturan daerah provinsi Kalimantan selatan nomor 2 tahun 2013 tentang pembangunan perkebunan berkelanjutan.
Di sisi lain, ini juga rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Kalsel 2021-2024, yang menyasar pada lima kegiatan yaitu peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun, penguatan data, koordinasi dan infrastruktur.
Selain itu, penyelesaian status dan legalitas lahan, pemanfaatan kelapa sawit sebagai energi terbarukan serta percepatan tercapainya perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News