Oleh karenanya, ia mendorong koperasi yang dijalankan rumah sakit bisa masuk dalam bisnis pengadaan alat kesehatan di Tanah Air. Salah satunya koperasi karyawan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Untuk itu, saya mendorong koperasi pegawai RSCM ini bisa menjadi vendor barang dan jasa pemerintah, khususnya alat kesehatan," ujar Teten dilansir dari laman resmi Kemenkop UKM, Jumat, 11 Juni 2021.
Ia menjelaskan sebanyak 40 persen pengadaan barang pemerintah yang nilainya mencapai Rp460 triliun harus menyerap produk koperasi dan UMKM. Menurut Teten, koperasi ini juga bisa mulai memproduksi produk substitusi impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut bahkan bisa untuk ekspor.
"Walau koperasi kecil, tapi sudah digital dalam melayani anggota. Koperasi memang harus go digital, karena baru 0,7 persen koperasi yang sudah masuk digitalisasi," ungkap Teten.
Teten menegaskan pihaknya fokus dan menjadikan koperasi karyawan sebagai salah satu prioritas untuk dikembangkan. Terkait perkuatan permodalan koperasi, Menkop UKM menyebutkan ada LPDB-KUMKM yang bisa dimanfaatkan hingga Rp200 miliar dengan bunga sebesar tiga persen.
"Yang pasti, koperasi ini harus masuk ke sektor produksi, seperti alat-alat kesehatan. Bila perlu, bangun jaringan seluruh koperasi yang ada di rumah sakit di seluruh Indonesia. Ini bakal menjadi satu kekuatan besar dengan aneka unit usaha seperti herbal, alkes, dan sebagainya. Pada ujungnya akan menciptakan satu ekosistem bisnis dan sirkuit ekonomi yang saling menguntungkan," jelas Teten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News