Presiden Joko Widodo pun telah meninjau langsung kesiapan RS Modular Pertamina. RS tersebut dipersiapkan jika terjadi kondisi darurat meskipun diakui Jokowi kasus covid-19 di Tanah Air, khususnya Jawa dan Bali mulai mengalami penurunan.
"Utamanya di Jakarta angka Bed of Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur kalau enam-delapan minggu lalu di Wisma Atlet BOR sekitar 90 persen, pagi ini saya dapatkan ingo angkanya pada posisi 25 persen. Tapi kita tetap terus waspada, hati-hati, terus bersiap-siap, berjaga-jaga," kata Jokowi, di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan RS Modular Covid-19 memiliki kapasitas 305 tempat tidur, sebanyak 2/3-nya merupakan ICU yang sangat komplit. Ada juga fasilitas cuci darah hingga runagan khusus pasien covid-19 ibu dan anak.
"Kami menyadari kebutuhan penanganan covid-19 bagi ibu hamil dan anak-anak. RS ini juga dilengkapi untuk penanganan ibu dan anak, ada juga ruang bersalin dan ICU untuk anak," ujar Nicke.
Ia menambahkan RS ini didesain dengan sistem ventilasi yang bagus dan ditunjang dengan area terbuka untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup. Dengan begitu, pasien maupun nakes tidak akan merasa terkungkung dalam suatu ruangan serta dilengkapi dengan sarana rekreasi.
"Kita sadar penyembuhan pasien covid-19 sangat terpengaruh psikologisnya. Jadi kita lengkapi ruang rekreasi dengan seluruhnya adalah kaca terbuka sehingga keluarga bisa menyapa dari luar dan menimbulkan harapan bagi pasien bahwa mereka merasa sebentar lagi akan dijemput dan pulang ke rumah," tutur Nicke.
Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC Fathema Djan Rachmat menambahkan jumlah dokter dan perawat yang akan mengelola RS ini sekitar 800 orang. "Jadi sudah siap dioperasikan. Nanti sore siap terima pasien secara bertahap," jelas Fathema.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News