Pengembangan kapasitas riset dan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM merupakan salah satu strategi dasar. Maruf pun meminta pemangku kepentingan seperti Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia maupun Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), agar berbagai acuan, panduan, dan program terkait pengembangan SDM, pendidikan dan riset bidang ekonomi syariah yang telah disusun dapat diadopsi dalam sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi.
"KNEKS juga tengah menyusun Peta Jalan Pengembangan SDM Unggul dan Manajemen Talenta di Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2022-2024. Saya minta agar penyusunan peta jalan ini disempurnakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait," katanya dalam webinar ISEF di Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021.
Ia menegaskan, peta jalan ini selaras dengan arah kebijakan dan program pengembangan SDM pada sektor keuangan syariah, keuangan sosial syariah, industri produk halal serta bisnis dan kewirausahaan syariah, maupun kebutuhan industri dan pasar.
Maruf juga berharap agar IAEI menyusun rencana implementasi dari berbagai konsep yang telah dibuat oleh KNEKS dan pemangku kepentingan lainnya.
"Saya juga mengajak seluruh pihak baik Kementerian/Lembaga, akademisi, dunia usaha dan asosiasi untuk terus meningkatkan sinergi dan koordinasi penguatan SDM, pendidikan dan riset bidang ekonomi syariah," ungkapnya.
Melalui kerjasama yang baik dari seluruh pihak, ia meyakini, sejumlah pekerjaan rumah terkait penyiapan SDM ekonomi syariah akan dapat diselesaikan dan pada gilirannya dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air. Apalagi pemerintah juga telah memiliki Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024.
"Saya mengharap IAEI yang merupakan lembaga tempat berkumpulnya para ahli ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi lokomotif arus baru pemikiran tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta penguatan SDM-nya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di